Sandi Klaim Hanya Satu Persen yang Protes soal Tanah Abang

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Mei 2018 01:32 WIB
Sandiaga Uno mengatakan kebanyakan warga lebih mementingkan lapangan kerja baru dibanding memprotes kesemrawutan Tanah Abang.
Sandiaga Uno mengatakan kebanyakan warga lebih mementingkan lapangan kerja baru dibanding memprotes kesemrawutan Tanah Abang. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim warga Jakarta yang memprotes penataan Tanah Abang hanya sebesar satu persen.

Menurutnya, kebanyakan warga lebih mementingkan lapangan kerja baru dibanding memprotes kesemrawutan Tanah Abang.

"[Yang protes] di bawah 5 persen, kira-kira satu something percent, 67% Warga Jakarta menginginkan lapangan kerja yang terjamin dan lapangan kerja baru berkualitas itu hadir di DKI," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sandiaga menyebutkan data tersebut ia dapatkan berdasarkan survei yang dilakukan secara internal. Meski begitu, ia enggan menyebutkan lembaga survei mana yang melakukan penelitian tersebut.

Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu berkukuh surveinya tersebut akurat karena pernah digunakan saat dirinya maju bersama Anies Baswedan di Pilgub DKI tahun lalu.

"Pokoknya survei nih kita pakai untuk policy kita bukan untuk kita membangga-banggakan," ungkap dia.

Sandiaga lantas mengatakan bahwa bakal banyak pihak yang dirugikan jika PKL di kawasan Tanah Abang dibereskan oleh Pemprov DKI.


Menurutnya, kebijakan itu justru hanya akan memuaskan segelintir warga ketimbang banyak pihak yang kecewa.

"Kalau kita terabas semua PKL yang di sana, dmpaknya itu hanya untuk men-satisfy [red.memuaskan] 1 koma something persen itu saja. Sedangkan yang 67 persen yang menginginkan lapangan kerja enggak kita satisfy," pungkasnya.

Melihat data itu, Sandi mengatakan pihaknya terus mendorong untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di Jakarta bagi masyarakatnya ketimbang terus berpolemik persoalan yang mengundang perdebatan terus menerus.

"Alhamdulillah triwulan pertama kita tumbuh cukup sehat, lebih kurang karena pertumbuhan itu harus diikuti dengan jumlah lapangan kerja yang diciptakan," ujarnya. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER