Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Republik Indonesia mengimbau masyarakat tetap tenang meski terjadi serangan
teror di Surabaya, Jawa Timur.
Namun demikian, mereka juga meminta masyarakat tetap waspada karena menurut mereka sejumlah anggota kelompok teroris mulai bergerak merencanakan serangan menjelang Ramadan.
"Sel sel ini sudah tersebar cukup banyak. Tetapi kemudian saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu resah. Tenang saja lakukan kegiatan seperti biasa, tapi waspada dan hati-hati. Artinya kalau ada yang mencurigakan segera lapor ke petugas," kata Kepala Divisi Humas Polri pengganti Irjen Setyo Wasisto, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Minggu (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo menyatakan, Polri juga telah menetapkan status siaga satu terhadap seluruh anggotanya. Hal itu dilakukan karena polisi merupakan salah satu sasaran utama kelompok teroris. Menurut Setyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga telah memerintahkan seluruh anak buahnya senantiasa waspada.
"Bapak Kapolri tadi memberikan arahan bahwa seluruh petugas Polri diminta untuk waspada. Dan selain kewaspadaan Polri, kita juga meningkatkan pengamanan pada masyarakat karena itu yang lebih penting.
Menurut Setyo, perintah pengamanan terhadap rumah ibadah juga telah dilaksanakan sejak Kamis lalu. Maka dari itu dia turut berduka cita ada polisi yang menjadi korban dalam ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
"Kalau rumah ibadah, dari Kamis kemarin sudah dilakukan penjagaan," ujar Setyo.
Perintah supaya seluruh polisi berada dalam status siaga satu tercantum dalam Telegram Kapolda Metro Jaya Nomor: STR/817/VPAM.3.3./2018 pada Minggu (13/5). Selain insiden ledakan bom di Surabaya, enam terduga teroris ditangkap di Cianjur, Cikarang, dan Sukabumi, Jawa Barat. Empat orang di Cianjur hendak merencanakan serangan ke Jakarta tewas saat disergap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Status kesiapsiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga I sampai ada ketentuan lebih lanjut," demikian bunyi salinan telegram yang diterima CNNIndonesia.com pada hari ini.
(ayp)