Surabaya, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Jawa Timur (
Polda Jatim) menyatakan identifikasi korban tewas akibat tiga ledakan
bom di Surabaya, pagi tadi dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Tim akan mencocokan data ante-mortem dan post-mortem korban yang meninggal dunia dari ledakan di tiga gereja tersebut.
"Post-mortem dan antem-mortem dipusatkan RS Bhayangkara khusus korban yang meningal dunia. Karena ini menyangkut data sekunder, primer yang akan dicocokan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, di Surabaya, Minggu (13/5).
Barung mengatakan pihaknya tak menafikan bahwa para korban yang tewas ini dalam kondisi yang sudah tak utuh. Sehingga, lanjut Barung diperlukan pencocokan data ante morfem dan post morfem dari korban meninggal dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak menafikan, ada korban yang tidak lagi utuh, butuh data skunder dan primer. Kami pusatkan di RS Bhayangkara," ujarnya.
Sementara itu, kata Barung untuk korban luka-luka yang jumlahnya untuk sementara mencapai 41 orang saat ini tetap berada di sejumlah rumah sakit yang ada di Surabaya, salah satunya di RSUD dr Soetomo.
"Korban lain yang luka-luka tetap dilayani di RS dr Sutomo dan Bhayangkara sebagian," tuturnya.
Barung mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan akan menyampaikan data terbaru mengenai ledakan bom di tiga gereja pagi tadi.
Bom meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB. Bom meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
(vws)