Sempat Kritis, Nathanael Korban Bom Surabaya Meninggal

Aryo Putranto | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 12:53 WIB
Nathanael (8) adalah salah satu korban serangan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya pada Minggu (13/5) kemarin.
Nathanael (8) adalah salah satu korban serangan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya pada Minggu (13/5) kemarin. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anak, Nathanael (8), yang menjadi korban serangan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, pada Minggu (13/5) kemarin dilaporkan meninggal. Dia sempat dibedah dan kritis saat dirawat di Rumah Sakit Bedah Surabaya, di Jalan Manyar Surabaya.

"Kami sudah berupaya maksimal menolong korban, tapi adik Nathanael meninggal dunia kemarin (13/5) malam sekitar pukul 20.00 WIB," kata Kepala Humas RSBS Novi, sebagaimana dilansir Antara, Senin (14/5).

Novi menyatakan Nathanael merupakan adik dari Vinsencius Evan (11). Sang kakak juga ikut menjadi korban serangan bom dan tewas di tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut saksi bernama Aini, saat kejadian, ayah mereka sedang menurunkan istrinya serta Nathan dan Evan di depan pintu masuk. Sementara sang ayah sedang memarkirkan mobil, saat itu juga bom meledak di pintu masuk gereja.

Nathanael sebelumnya sempat menjalani operasi di RS Bedah Surabaya. Hingga saat ini, korban ledakan bom yang masih dirawat intensif di RSBH berjumlah lima orang dari sebelumnya delapan orang. Delapan orang tersebut, adalah Dia Linawati (69), Warsinto (64), Desmonda (20), Teddy (65), Wenny (47), Fransiska (60), Nathanael (8), dan Sidiq (65).

"Sekarang tinggal lima orang, satu orang meninggal dan sisanya sudah kembali ke rumahnya," kata Novi.

Dirut RS Bedah Surabaya Priyanto Suasono sebelumnya mengatakan ada empat korban menjalani operasi di RSBS pada Minggu (13/5).


Sebanyak empat korban yang menjalani operasi tersebut mengalami banyak luka, akibat serpihan logam dan juga pendarahan di organ dalam. Sedangkan empat korban lainnya dirawat intensif.

"Jadi perlu ada pembersihan dari benda-benda asing dalam organ tubuhnya. Kami terus observasi," katanya.

Ada tiga lokasi gereja yang terkena ledakan bom, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro, dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan puluhan orang terluka.
(ayp/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER