Jakarta, CNN Indonesia -- Terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror Polri di kawasan Tendes, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5), dikenal sebagai sosok yang normal seperti warga biasa. Pria berinisia T itu juga dikenal para tetangganya biasa berjualan kue.
"Jual puding dan arem-arem," kata Dwi, tetangga Teguh yang sama-sama tinggal di rumah kos di kawasan tersebut, kepada wartawan.
Yanti mengatakan Teguh menyewa kamar kos di lantai satu. Dia tinggal bersama istrinya, Y dan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi tak melihat ada hal mencurigakan dalam keseharian Teguh dan keluarganya.
"Perilakunya biasa aja," ujar Dwi.
"Kadang ngobrol, kadang enggak. Kalau saya ada perlunya aja," imbuh dia.
Dwi pun mengatakan saat peristiwa terjadi pada sore hari, ia sedang berada di luar sehabis pulang kerja.
"Saya lagi keluar, saya kembali kok sudah enggak boleh masuk," tutur Dwi.
T tewas setelah ditembak oleh personel Densus 88 Antiteror Polri. Sementara istri dan anak-anaknya diamankan aparat.
Insiden ini juga diduga berkaitan dengan upaya penindakan terhadap para terduga teroris, usai serangkaian ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu hingga Senin (14/5).
Sejak serangan itu, kepolisian Jawa Timur sudah melakukan penindakan terhadap 17 orang terduga teroris. Sebanyak lima di antaranya tewas.
(wis/sur)