Respons Rentetan Teror, Anies Keluarkan Seruan Gubernur

DHF, SAH | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mei 2018 22:08 WIB
Terkait rentetan teror di sejumlah wilayah Indonesia sejak pekan lalu, Anies Baswedan menerbitkan Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2018
Terkait rentetan teror di sejumlah wilayah Indonesia sejak pekan lalu, Anies Baswedan (kiri) menerbitkan Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2018, Rabu (16/5). (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta menyerukan kepada seluruh perangkat masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan warganya menyusul deretan aksi terorisme di berbagai daerah Indonesia beberapa waktu belakangan.

"Seruan kepada semua jajaran mulai dari LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan), RT, RW, kemudian FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) untuk meningkatkan kewaspadaan, memantau kondisi lingkungan masing-masing," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/5).

Itu pun dituangkan dalam Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kewaspadaan Lingkungan di Masyarakat yang diteken pada hari yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam seruan itu ada lima poin yang disampaikan Anies. Dia meminta peningkatan koordinasi aparat di wilayah masing-masing.

Lalu Anies meminta pengawasan terhadap penghuni indekos, pendatang, atau tamu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga meminta sistem keamanan lingkungan (Siskamling) diaktifkan kembali.

"Jadi kita tidak ingin lengah, kita ingin waspada dan kewaspadaan sampai tingkat paling bawah," tuturnya.

Anies juga menyampaikan kepada seluruh warga Jakarta untuk langsung melaporkan ke aparat keamanan ataupun lingkungan jika menemukan hal mencurigakan.

"Laporkan kepada aparat wilayah dan aparat keamanan. Jangan justru malah menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Saya rasa aparat keamanan dan aparat wilayah sudah bekerja dengan baik dan insyaallah Jakarta tetap aman," lanjut Anies.

Sebelumnya terjadi rangkaian aksi teror di beberapa wilayah Indonesia. Aksi terorisme bermula dari ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5).

Setelah itu terjadi ledakan bom dan baku tembak antara aparat kepolisian dan terduga teroris di daerah-daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Riau, dan Tangerang.


Imbauan Tetap Tenang 

Terkait aksi penyergapan teroris di wilayahnya Muhammad Yusuf mengimbau seluruh warganya tenang.

"Masyarakat tetap tenang bahwa aparat kepolisian aparat keamanan akan menangani ini dengan sebaik-baiknya," ujar Yusuf yang meninjau lokasi penyergapan di Jalan Gempol Raya, Kunciran, Pinang, Tangerang, Rabu (16/5).

Lokasi itu menjadi satu dari empat titik penggerebekan terduga teroris oleh polisi dan Densus 88 Antiteror Polri di Tangerang, Rabu (16/5) siang.

Pertama di Jalan Gempol Raya, kedua di perumahan Duta Bintaro, Kunciran dan lokasi keempat belum diketahui. Ketiga lokasi penggerebekan terdapat di satu kelurahan yang sama. 

Yusuf mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pejabat tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW untuk terus berkoordinasi dan mendeteksi terduga teroris di wilayah kota Tangerang. Ia meminta kepada masyarakat apabila terdapat tindak tanduk mencurigakan agar melapor kepada pihak kepolisian.

"Kita sudah mengimbau melalui RT camat lurah dan seterusnya, untuk bisa mendekteksi apakah ada yang seperti ini jadi nanti kalau ada langsung melapor ke pihak keamanan," terangnya. (kid/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER