Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga setempat menceritakan detik-detik penggerebekan terduga teroris di Kelurahan Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai terkait dengan
penyerangan di Mapolda Riau, Rabu (16/5).
Eka Diah, salah seorang warga menceritakan, polisi mulai ramai berdatangan sekitar pukul 15.00 WIB. Dia menuturkan selain berseragam dan memakai rompi, sebagian polisi juga membawa senjata laras panjang.
"Saat itu masih masak ayam, polisi datang, kami tengok," kata Eka ketika dihubungi
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan anggota polisi terus berdatangan ke kawasan Bukit Batrem tersebut. Setelah polisi datang, warga pun keluar dari rumah untuk melihat aksi penggerebekan itu.
Eka menyatakan dirinya mengetahui ada dua orang yang diamankan dalam penggerebekan itu. Setelah 30 menit berlalu, polisi pun beranjak pergi dari lokasi tersebut.
Namun, kata dia, warga masih saja berkumpul di lokasi kejadian. "Sebelum Maghrib, warga sudah pulang," katanya.
ISIS Cabang DumaiKepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto sebelumnya mengidentifikasi keempat pelaku terduga teroris di penyerangan Mapolda Riau, Rabu (16/5).
Setyo menjelaskan keempat pelaku tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang berafiliasi dengan ISIS cabang Dumai.
Setyo menjelaskan terduga teroris pertama bernama Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42 tahun). Setyo mengatakan bahwa sehari hari Mursalim adalah pengangguran.
"Mursalim beralamat di Jalan Raya Dumai-Sei Pakning Jalan Santri Assakinah Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Kepulauan Riau," kata Setyo di Mabes Polri.
Pelaku kedua bernama Suwardi (28 tahun), yang beralamat di Jl. Raya Lubuk Gaung RT. 03 Kel. Lubuk Gaung Kota Dumai.
Teroris ketiga bernama Adi Sufiyan (26 tahun). Setyo mengatakan sehari hari ia merupakan pengusaha toge, dan beralamat di Jl. Pendowo Gg. Mekar RT. 06 Kel. Bukit Batrem I Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.
(asa)