Pekanbaru, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri),
Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku penyerangan
Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau terkait dengan kelompok
Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Bahkan menurutnya, kelompok ini masih memiliki keterkaitan dengan kejadian di Markas Korps Brigadr Mobil (Mako Brimob) Polri pada Selasa pekan lalu.
"Kalau ikuti acara yang saya sampaikan beberapa hari terakhir, saya sudah sampaikan semua yang melaksanakan kegiatan ini namanya jaringan JAD," kata Tito di Mapolda Riau, Pekanbaru pada Kamis (17/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal bintang empat itu pun menegaskan bahwa dirinya meyakini hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan aparat kepolisian yang telah dilakukan dalam empat tahun terakhir.
Mantan Kepala
Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri itu pun menuturkan JAD merupakan kelompok yang berjejaring secara nasional di berbagai wilayah Indonesia.
"Saya berani tunjuk itu karena sudah tiga (atau) empat tahun kami lihat pengembangan jaringan ini dan jaringan ini bukan jaringan lokal tapi jaringan yang menyebar di beberapa wilayah Indonesia," tutur Tito.
Lebih dari itu, Tito menuturkan hasil pengembangan penyidikan terkait penyerangan Mapolda Riau telah menangkap delapan orang hingga saat ini.
Dia menambahkan, penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan kepolisian.
"Untuk kasus ada delaoan orang ditangkap tim sedang dikembanhkan gabungan Mabes Polri, Polda, dan Polres," tutur Tito.
 Penyerang Mapolda Riau masih terkait JAD dan penyerangan mako brimob Depok. (AFP PHOTO / DEDY SUTISNA) |
Sebelumnya, Wakapolri Komjen
Syafruddin mengatakan pihaknya menemukan indikasi jaringan terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau terkait dengan kelompok teroris yang beraksi di Surabaya, Jawa Timur.
Menurutnya, hal tersebut baru sebatas dugaan dan belum menjadi kesimpulan dalam proses penyidikan.
"Ada indikasi (terkait jaringan Surabaya), tapi belum menjadi kesimpulan," kata Syafruddin saat memberikan keterangan pers di Mapolda Riau, Pekanbaru pada Rabu (16/5).
Indikasi yang disampaikan Syafruddin ini bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.
Setyo menyebutkan bahwa pelaku penyerangan Mapolda Riau merupakan pengikut kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
"Keterangan dari kelompok ini adalah kelompok Negara Islam Indonesia atau NII yang berafiliasi dengan ISIS Dumai," ujar Setyo kemarin.Sekelompok terduga teroris melakukan penyerangan ke Mapolda Riau Rabu (16/5) sekira pukul 09.00 WIB hingga menyebabkan satu anggota polisi meninggal, serta dua personel lainnya dan seorang jurnalis terluka.
Mobil yang menerobos gerbang Polda Riau sempat dihalangi oleh anggota Polda Riau. Empat terduga teroris kemudian keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan senjata tajam berupa samurai, menyebabkan dua aparat terluka.
[Gambas:Video CNN] (dal/sur)