Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono tidak mempermasalahkan kegiatan sahur
on the road (SOTR) saat bulan puasa.
"Itu (SOTR) boleh saja. Kan, baik itu, berikan fakir makan, enggak masalah. Masa orang baik mau kita larang," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/5).
SOTR adalah acara sahur bersama di jalanan. SOTR seperti tradisi baru warga Jakarta, khususnya di kalangan remaja. Sepanjang Ramadan, kelompok-kelompok remaja biasanya berkonvoi menuju satu titik sahur sambil membagikan makanan bagi masyarakat lain di sepanjang jalan yang dilewati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo mengimbau kegiatan SOTR tersebut tidak merugikan masyarakat lain dan diri sendiri. Selain itu, dia meminta pihak yang menggelar SOTR tidak mengakhiri acara dengan hal negatif seperti tawuran atau kebut-kebutan.
Kegiatan SOTR diharapkan benar-benar dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan sahur.
"Nanti kita harapkan tidak terjadi dengan SOTR ini untuk kebut-kebutan, balapan, tawuran, kemudian juga membunyikan musik keras karena nanti itu akan menggangu orang lain. Itu diharapkan tidak dilakukan," tuturnya.
Polisi akan melakukan pengamanan terhadap kegiatan SOTR selama Ramadan.Tak hanya itu, polisi pun akan mengamankan kegiatan
ngabuburit dan salat tarawih.
Ngabuburit adalah acara kumpul bersama di tempat terbuka menjelang waktu berbuka puasa.
"
Ngabuburit biasanya akan nongkrong sambil mengisi waktu untuk berbuka puasa baik di tempat wisata seperti museum, kita memberikan rasa aman," ujarnya.
Sejumlah kegiatan yang akan dijaga oleh polisi tersebut, menurut Argo, untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
(wis)