Jakarta, CNN Indonesia --
Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap pembuat video ancaman teror, AS (22) di Tarakan, Kalimantan Utara. Kapolres Tarakan Ajun Komisaris Besar Yudhistira Midyahwan menyebut AS adalah seorang santri.
"Berdasarkan keterangan ibunya, dia adalah santri mondok di Jawa Timur, tapi karena sakit dia balik ke sini (Tarakan)," kata Yudhistira saat dihubungi, Kamis (17/5).
Akibat pembuatan video tersebut, Porles Tarakan sempat memperketat keamanan di jajaran kepolisian. Yudhistira mengatakan pelaku telah diamankan oleh Densus pukul 00.30 WITA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kami perketat, siaga satu semua, kami perintahkan intelijen dan reserse kriminal untuk cari tahu informasi mengenai pelaku. Selang beberapa jam kemudian dari tersebarnya video, tim Densus 88 datang ke Polres membawa pelaku," ucap Yudhistira.
Yudhistira mengatakan Brimob dibantu TNI melakukan penggeledahan di rumah kontrakan AS di Tarakan pada keesokan paginya. Sebelum menggeledah, tim gabungan melakukan sterilisasi guna mengantisipasi barang berbahaya, seperti bom.
Dalam penggeledahan polisi menemukan beberapa barang bukti yang ditayangkan di video, yakni sepucuk senjata api revolver, sebilah pisau, dan buku panduan jihad ISIS.
"Kami temukan beberapa barang yang terkait video tersebut dan beberapa barang yang bisa digunakan sebagai petunjuk. Antara lain karpet, buku, bendera hitam dengan tulisan arab putih dan telepon genggam," kata Yudhistira.
Yudhistira menyebut Densus 88 saat ini melakukan pendalaman keterangan terhadap pelaku. Densus 88 sedang menggali apakah AS terasosiasi dengan jaringan teroris atau tidak. Saat ini pihak kepolisian juga mengamankan ibu AS.
"Sedang didalami rekan-rekan Densus, apakah dia terkait jaringan, apakah dia terkait pelaku yang lain atau kelompok mana, masih didalami. Belum dapat kami pastikan," kata Yudhistira.
Di tengah maraknya aksi terorisme, media sosial dihebohkan dengan video ancaman teror. Dalam video berdurasi 02.20 itu terlihat seorang pria memamerkan senjata api jenis revolver, sebilah pisau kecil dan buku panduan jihad ISIS.
Pria tersebut terlihat sedang memasukan peluru ke pistol sembari mengancam akan membunuh orang-orang yang memfitnah kepada 'Daulah'.
(pmg/sur)