Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP)
Setya Novanto menjalani ibadah puasa untuk pertama kalinya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Praktis tak ada menu makanan mewah dalam daftar menu Setnov sepanjang Ramadan tahun ini.
Setnov mendekam di Lapas Sukamiskin sejak 4 Mei lalu atau sudah hampir tiga minggu. Sebelumnya dia meringkuk di rumah tahanan KPK.
Meski mendekam di penjara, mantan Ketua DPR itu menceritakan ibadah yang ia jalani selama awal bulan Ramadan berjalan lancar. Bersama tahanan lain, Setnov melakukan ibadah sahur dan buka bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puasa terus, sahur bersama-sama dengan teman-teman yang lain, kita saling berbagi untuk sahur," cerita Setnov sebelum menjalani sidang sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa Anang Sugiana Sudihardjo, di Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Pusat, Senin (21/5).
Mantan Ketua DPR RI ini juga menceritakan menu makanan selama puasa di Lapas Sukamiskin.
Saat sahur, kata Setnov, menunya adalah sayur lodeh. Sedangkan kala berbuka Setnov makan gorengan.
"Gorengan yang ala di pesantren sana," kata Setnov.
Setnov dipindahkan dari Rutan KPK ke Lapas Sukamiskin pada Jumat dua pekan lalu (4/5). Setnov pernah menyebut Rutan KPK sebagai 'kos sementara' dan Lapas Sukamiskin sebagai 'pesantren'.
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 24 April lalu memvonis Setya 15 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan penjara. Hakim menyatakan Setya terbukti melakukan korupsi dalam proyek pengadaan e-KTP.
Hakim juga mewajibkan Setya Novanto membayar uang pengganti senilai US$ 7,3 juta dikurangi Rp 5 miliar seperti yang sudah dikembalikan. Selain itu, hakim memutuskan mencabut hak politik Setya selama lima tahun, setelah menjalani masa hukuman.
(wis/gil)