Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei lembaga Indo Barometer menunjukkan elektabilitas
Joko Widodo menjelang sebagai calon presiden masih unggul jauh dibandingkan para pesaingnya, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Direktur Eksekutif Muhammad Qodari mengatakan tingkat elektabilitas Jokowi unggul baik dari pernyataan terbuka maupun tertutup.
"Berdasarkan pertanyaan terbuka calon Presiden,
top of mind pemilih terhadap calon presiden Joko Widodo 40,7 persen, Prabowo Subianto 19,7 persen, Gatot Nurmantyo 2,7 persen," kata Qodari dalam pemaparannya di Jakarta, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari survei ini, nama-nama lain juga punya elektabilitas yang terbilang rendah. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 2.7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2 persen, Jusuf Kalla 1,2 persen, Zainul Majdi 1 persen, Hary Tanoesoedibjo 1 persen dan Ridwan Kamil 1 persen.
Berdasarkan simulasi pertanyaan tertutup sebanyak 21 nama, Jokowi juga unggul dengan 47,4 persen diikuti Prabowo 19,6 persen, dan Gatot 4,8 persen.
Begitu pula dengan simulasi enam nama, Jokowi menempati urutan pertama dengan 48,7 persen, Prabowo 20,5 persen, Gatot 5,4 persen, Anies 4,8 persen, Agus Harimurti 3,3 persen, dan Jusuf Kalla 1,4 persen.
Di sisi lain, dari elektabilitas cawapres, Qodari mengatakan nama Gatot unggul dari berbagai simulasi atas Anies dan Agus Harimurti hingga Muhaimin Iskandar.
Sementara itu, Qodari juga mengatakan dari berbagai simulasi pasangan capres dan cawapres pasangan Jokowi dan Prabowo selalu unggul dengan berbagai simulasi pasangan termasuk melawan duet Gatot dan Anies.
"Dari berbagai macam simulasi, paling tinggi Jokowi dengan Prabowo," katanya.
Survei nasional Indo Barometer dilaksanakan pada 15-22 April 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.
Sedangkan
margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Survei ini tak beda jauh dengan lembaga survei lain seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam surveinya, LSI menyatakan elektabilitas Jokowi sebagai capres untuk Pilpres 2019 masih tertinggi dibanding calon lainnya. Meski tinggi, namun perolehan itu dinilai mulai goyah.
Dalam survei terbaru LSI Denny JA yang dirilis Senin (14/5) lalu, elektabilitas Jokowi saat ini hanya sebesar 46 persen. Jokowi unggul dari Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, dan lainnya.
Meski begitu, dari survei ini LSI menyebut Jokowi belum aman sepenuhnya. Ada lima hal lain yang membuat elektabilitas Jokowi tidak aman atau goyah. Salah satunya isu #2019GantiPresiden yang dinilai sangat populer.
(osc/kid)