Rencana Tatap Muka Prabowo dan SBY Bermula dari Sandi-AHY

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 20:23 WIB
Waketum Gerindra Ferry Juliantoro mengatakan ada keinginan mempertemukan Prabowo Subianto dan SBY saat Sandiaga Uno bertemu AHY pada kesempatan sebelumnya.
Ada keinginan mempertemukan Prabowo Subianto dan SBY saat Sandiaga Uno bertemu AHY pada kesempatan sebelumnya. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera menggelar pertemuan dalam waktu dekat.

Hal itu merupakan kelanjutan dari pertemuan Koordinator Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono.

"Didahului pertemuan Sandiaga Uno-AHY, di salah satu pembicaraan itu kelihatan ada keinginan untuk mempertemukan Pak SBY dengan Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono di Jakarta, Selasa (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ferry mengatakan pertemuan itu sebagai kelanjutan perjumpaan sebelumnya antara SBY dengan Prabowo di Cikeas pada Agustus 2017. Saat itu Prabowo bertandang ke kediaman SBY di Cikeas.

Meski demikian, Ferry belum mengetahui pembahasan pertemuan antarkedua ketua umum tersebut, termasuk soal kemungkinan penjajakan koalisi. Menurut Ferry, keduanya akan membahas masalah bangsa dan negara belakangan ini.

"Apalagi pernyataan Pak SBY di Twitter itu, Pak SBY mulai mengkritisi keadaan perkembangan Indonesia, khususnya soal ekonomi. Apalagi Pak Prabowo sudah lama mengkritik model ekonomi pemerintahan sekarang. Relevan sekali kalau keduanya bertemu dalam rangka ini," katanya.


Sebelumnya, AHY mengklaim pertemuannya dengan Sandiaga belum membahas soal penjajakan koalisi di pilpres 2019. Saat ini Demokrat yang belum menentukan dukungan disebut masih menjalin komunikasi dengan semua elemen.

AHY menyebut Partai Demokrat pada akhirnya akan membangun sebuah koalisi untuk Pilpres 2019. Namun, koalisi itu belum akan dibentuk saat ini. Pembentukan koalisi menurutnya harus berdasarkan visi, misi, dan program yang ditawarkan untuk masyarakat. (pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER