Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penasihat
Persaudaraan Alumni (PA) 212
Eggi Sudjana menilai keberadaan Ali Mochtar Ngabalin yang diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama di
Kantor Staf Presiden (KSP) tak akan memiliki dampak signifikan terhadap hubungan baik Istana dengan Ormas Islam.
Eggi menilai keputusan Ngabalin bergabung KSP merupakan keputusan individu dan tidak ada restu dari ormas Islam terutama yang tergabung dalam kelompok bela Islam 212.
"Tidak ada (pengaruhnya). Karena Ali Ngabalin ini istilah tegasnya tidak ada restu dari 212, jalan sendiri," kata Eggi kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggi juga membantah jika Ngabalin bisa menjadi jembatan komunikasi pihak Istana dengan ormas Islam. Tanpa adanya persetujuan dari tokoh ormas Islam seperti Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab dan tokoh 212
Amien Rais, menurut Eggi harapan Istana tidak akan berjalan efektif.
"Gimana mau jembatan, saya juga enggak tau. Apalagi Habib Rizieq, atau Pak Amien Rais," imbuhnya.
Eggi mengakui Ngabalin merupakan salah satu politisi yang melibatkan diri dalam gerakan bela Islam 212 yang dimotori oleh Rizieq Shihab.
 Ali Mochtar Ngabalin. (Detikcom/Grandyos Zafna) |
Ngabalin tercatat sebagai politisi yang ikut turun ke jalan pada 2 Desember 2016 menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk dijebloskan ke penjara atas kasus penistaan agama.
Kendati demikian, Eggi menekankan Ngabalin tak pernah masuk dalam pengurus gerakan 212. Keputusan yang dibuat Ngabalin dilihat sebagai hak individu dan Eggi berusaha menghormatinya.
"Kita tidak persoalkan karena itu pilihan pribadinya asal jangan klaim-klaim, bahasa lainnya mengatasnamakan 212. Dia harus jujur," tukas Eggi.
Sebelumnya, Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Eko Sulistyo mengatakan keberadaan Ngabalin diharapkan menjadi jembatan antara lingkaran Istana dengan ormas Islam. Ngabalin juga diharapkan membantu pemerintah menyampaikakn kinerja dan sikap selurus-lurusnya kepada ormas Islam.
Ïtu yang kami harapkan. Keberadaan Pak Ngabalin di sini wajar, harus berikan satu dampak progres, khususnya ormas Islam," ujar Eko di Bina Graha, Kamis (24/5).
(dal/gil)