Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menjelaskan kronologi insiden dentuman yang menyebabkan sidang kasus teror bom Thamrin, Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertunda.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jaksel Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan kejadian itu berawal Jumat (25/5) pukul 09.10 WIB di dalam area proyek apartemen di Jalan Ampera Raya RT 002/RW 004, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ledakan mengagetkan pengunjung dan petugas di PN Jakarta Selatan yang saat itu tengah menggelar sidang kasus terorisme dengan terdakwa Aman Abdurrahman.
Polisi langsung sigap meminta pengunjung tiarap dan menutup gerbang Gedung PN Jaksel. Sementara pengunjung diminta untuk tidak keluar ruangan.
 Lokasi ledakan yang terdengar hingga PN Jaksel berasal dari sebuah proyek apartemen. (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil) |
Polisi segera menuju arah ledakkan dan menemukan tong yang meledak. Pemeriksaan pun dilakukan di lokasi ledakan. Dua pegawai kontraktor berinisial P dan M diperiksa.
Dari penuturan keduanya, awalnya mereka akan membuat lubang udara sebuah drum yang tertutup rapat dalam posisi tertidur dengan menggunakan alat las di areal proyek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba tiba drum tersebut mengeluarkan suara ledakan keras, kemudian atap Drum tersebut terpental," katanya.
"Suara dentuman tersebut diduga berasal dari proses pelubangan sebuah drum untuk sirkulasi udara, tidak ditemukan korban luka atau jiwa," tuturnya.
Menurut Tamuntuan, polisi langsung mensterilisasi sekitar areal suara ledakan di proyek tersebut. Selain itu polisi juga menutup rapat pintu lokasi proyek.
Kini, kedua saksi telah diamankan dan dibawa menuju Mako Polres Jaksel untuk diperiksa.
(ugo/sur)