Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo melanjutkan kebijakannya membayar zakat mal bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, dan kepala lembaga lainnya ketika bulan ramadan.
Senin (28/5) siang, Jokowi dan sejumlah pejabat tinggi negara menyalurkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang membuka layanan pembayaran zakat di Istana Negara.
Berdasarkan pantauan, Jokowi dan JK diberi kesempatan terlebih dahulu menyalurkan zakatnya. Hal itu kemudian diikuti Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Jaksa Agung Prasetyo.
Penyaluran zakat ini disaksikan langsung Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo. Menariknya, perkembangan setiap pembayaran di sana dapat langsung diketahui sebab terpampang di layar televisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai membayar, Jokowi, JK, Bambang, serta pejabat lainnya mengerubungi televisi itu seperti menantikan namanya keluar di layar.
Setelah sekian lama, nama Bambang dan JK sempat tak keluar. "Ini komputernya tidak
update," kata JK kepada seorang staf di konter Baznas.
Setelah beberapa saat, nama sejumlah pejabat mulai terlihat. Dua posisi teratas ialah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK yang sama-sama menyalurkan zakat Rp50 juta.
Bambang turut membayarkan Rp50 juta, Menteri Sekretaris Negara Pratikno Rp27 juta, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Rp23 juta, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Rp20 juta.
Presiden Jokowi mengatakan zakat yang disalurkan hari ini harus bermanfaat bagi para penerima zakat dan juga meningkatkan rasa persaudaraan.
"Semoga zakat yang dikeluarkan menyempurnakan ibadah puasa dan ketaatan kepada Allah. Saya mengajak para muzaki (wajib zakat) untuk memberikan zakat melalui Baznas supaya lebih aman, lebih teratur dan bisa lebih tepat penyalurannya kepada penerima," ujar Jokowi.
Penyaluran zakat bersamaan ini telah dilakukan Jokowi sejak 2016. Hal ini juga diikuti jajaran eselon I kementerian dan lembaga. Zakat bisa dibayarkan dengan cara tunai maupun transfer.
(sur)