JK: Pengurus Masjid Bertanggung Jawab Atas Teror di Surabaya

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Mei 2018 11:30 WIB
Sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya pengurus dalam memperkuat masjid sebagai penjaga kepentingan umat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut masjid turut bertanggung jawab dalam aksi teror bom di Surabaya. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut masjid turut bertanggung jawab dalam aksi teror bom di Surabaya beberapa waktu lalu. Pasalnya, masjid dinilai menjadi tempat yang berperan penting mengajarkan pemahaman agama di masyarakat.

"Bagaimana bisa sekeluarga di Surabaya mengebom, pertama kali terjadi di dunia ini. Ideologi apa yang beredar, pengurus masjid tentu tanggung jawab kenapa itu bisa terjadi karena masjid harusnya menciptakan kedamaian pada kita semua," ujar JK saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa di istana wakil presiden, Jakarta, Jumat (25/5).

Sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), JK mengatakan pentingnya peran pengurus DMI dalam memperkuat masjid sebagai penjaga kepentingan umat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kepentingan umat ini harus kita jaga dan bagaimana masjid berfungsi lebih baik. Kita makmurkan masjid dan masjid makmurkan masyarakatnya," katanya.

Menurut JK, pengurus DMI harus bekerja lebih keras dibanding pengurus masjid negara lain dalam menangani permasalahan masyarakat termasuk soal radikalisme. Sebab, pembangunan masjid-masjid di Indonesia umumnya masih dibiayai oleh masyarakat sendiri. Sementara masjid di negara lain, seperti Malaysia, dibiayai pemerintah.

"(Masjid) kita dibangun masyarakat, mungkin hanya lima persen yang dibangun pemerintah, takmirnya dibayar pemerintah. Karena itu kotak amal hanya beredar di Indonesia dan Pakistan. Di Malaysia, Brunei, Makkah, tidak ada kotak amal," ucap JK.


Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin sebelumnya mengatakan motif pelaku bom bunuh diri di Surabaya mengerahkan anggota keluarga karena diduga ingin masuk surga bersama-sama. Hal itu merupakan bagian dari doktrin yang telah diajarkan. (pmg/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER