Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menceritakan tentang perundungan atau
bullying yang kerap terjadi di media sosial.
Dia mengatakan sekelas dirinya pun bisa saja sakit jika mendapatkan
bullying.
"Emangnya di-
bully enggak sesak nafas? Jangan dipikir Ibu (Megawati) enggak bisa (sesak napas). Ya, bisa dong," kata Megawati di Gedung Filateli Jakarta, Kamis (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Megawati ini membikin riuh undangan yang menghadiri peluncuran buku
Tjamkan Pantja Sila. Namun, Megawati mengaku tak ciut dengan
bullying. Dia pun memilih untuk tidak membalas.
"Tapi, kan, enggak pernah saya lakukan (membalas) karena saya tahu sopan santun etika kebudayaan bangsa Indonesia," ungkap dia.
Hal ini diceritakan Megawati menyusul fenomena perundungan di media sosial karena salah ucapan. Dia mengatakan dirinya pun kerap menjadi sasaran empuk media sosial jika melakukan suatu kesalahan.
"Saya enggak mau sebut karena biasanya kalau saya sebut langsung (di-
bully). Masuklah lagi perundungan saya. Wartawan pun ketawa," ujar dia.
Baru-baru ini nama Megawati kembali berseliweran di media sosial dan media massa lantaran gajinya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mencapai ratusan juta.
Megawati sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait berita itu. Dia bilang Presiden Jokowi sempat meminta maaf lantaran pemberitaan tunjangan Mega di media.
"Tadi saya pun ditanya oleh bapak Presiden, dan beliau minta maaf. Dan saya bilang sudahlah, saya ini seringkali dimeriahkan di medsos," terang dia.
(wis/sur)