Strategi Teroris Sebar Ideologi, Manfaatkan Media Sosial

CTR | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 00:09 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut kelompok teroris bebas menyebar ajaran dan ideologinya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut kelompok teroris bebas menyebar ajaran dan ideologinya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan kelompok teroris merasa bebas menyebarkan ajaran dan ideologinya karena berlindung di balik payung demokrasi. Kebanyakan dari mereka menyebarkan ajarannya memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya media sosial.

"Ideologi ini menyebar mengambil kesempatan kebebasan karena demokrasi. Yang kedua karena adanya kemajuan pengetahuan sosial teknologi informasi," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).

Media sosial dan internet menjdi alat yang moncer bagi mereka menyebarkan ajaran. Tito pun mencontohkan dua wanita yang diduga mencoba menyerang di Mako Brimob pasca penyerangan.
"Dia mengakui mendapatkan pemahaman ideologi teroris ini dari sosmed, telegram dan kemudian dia justru dibaiat tidak langsung, hanya melalui video call," terang Tito.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan teknologi dan media sosial pun membuat jejak para teroris dan penyebar ajarannya tak terlihat. Ajaran ini pun bisa masuk di semua kalangan tak mengenal profesi dan latar belakang.

"Karena memang memanfaatkan sosial nedia, memanfaatkan internet, jadi tidak perlu crossing bergerak langsung ke wilayah itu karena internet atau dunia cyber itu borderless (tanpa batas)," tutur Tito.

Karena itu Tito meminta masyarakat dan pemerintah sama-sama bekerja untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Diharapkan masyarakat juga menggunakan cek dan ricek kembali jika menerima ajaran yang diduga menyimpang.

"Dan tolong waspadai bagi masyarakat jangan mudah terbawa ke ideologi terorisme ini. Gunakan juga kesempatan untuk menanya kepada tokoh-tokoh lain untuk mendapatkan alternative. Jangan cerna begitu saja informasi yang ujungnya mengajak aksi kekerasan, membunuh masyarakat lainnya," tutup Tito. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER