Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua
Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menegaskan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab belum tentu kembali ke Indonesia walaupun koalisi keumatan untuk Pilpres 2019 sudah terbentuk.
"Terbentuk atau tidaknya koalisi umat, tidak berpengaruh Habib Rizieq pulang ke Indonesia," kata Slamet di Kantor Persaudaraan Alumni 212, Jakarta, Selasa (5/6).
Slamet mengatakan perjuangan Rizieq mengambil langkah untuk berhijrah ke Mekkah mengilhami kisah Nabi Muhammad SAW saat berhijrah ke Madinah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Rasulullah dihina, beliau masih tetap bertahan. Namun ketika Rasulullah diancam akan dibunuh, barulah beliau hijrah. Nah Habib Rizieq berpikiran sama dengan Rasulullah," kata Slamet.
Slamet mengatakan Rizieq akan kembali ke tanah air apabila situasi dan kondisi umat sudah aman terkendali. Rizieq tak menginginkan kepulangannya ke Indonesia berdampak negatif terhadap umatnya.
Lebih lanjut, Slamet kembali menceritakan pertemuan yang dilakukan antara dirinya dengan Rizieq di Mekkah beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan itu, Rizieq mendorong untuk segera mendeklarasikan koalisi umat yang terdiri dari empat partai politik, yaitu Gerindra, PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Koalisi umat tersebut terbuka bagi partai politik yang lainnya," kata Slamet.
(dal/pmg)