Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-6 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan merespon soal ajakan bergabung ke dalam wacana
Koalisi Keummatan, diusulkan oleh pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut dia, saat ini mengurus rakyat saat ini lebih penting ketimbang politik.
"Koalisi nanti lah, bantu rakyat dulu," kata SBY saat ditemui di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (7/6).
Wacana koalisi itu diusulkan Habib Rizieq saat bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Wakil Ketua PAN Hanafi Rais dan lainnya di Mekkah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam pertemuan itu salah satu isinya membahas penjajakan koalisi dengan partai seperti Gerindra, PAN, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Bulan Bintang.
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan usulan Koalisi Keummatan di Pilpres 2019 hanya klaim sepihak dari sekelompok orang.
"Koalisi Keummatan itu kita mengapresiasi dan menghormatinya ya, tapi ini kan Koalisi Keummatan ini kita anggap baru klaim dari sekelompok orang ya, belum menjadi klaim dari gabungan partai politik itu," kata Ferdinand.
Ferdinand mengatakan parpol-parpol yang disebut bakal bergabung dalam Koalisi Keummatan juga belum menentukan sikap. Ia mengatakan koalisi antarpartai politik masih berlangsung dinamis hingga batas waktu pencalonan presiden pada Agustus 2018 mendatang.
"PAN juga belum pernah menyatakan akan berada di koalisi itu. Bahkan PKS sendiri belum pernah mendeklarasikan diri akan mencalonkan Prabowo. Ya jd ini semua petanya masih sangat cair, ini masih akan ada kemungkinan perubahan ke depan," ujarnya.
(ayp)