Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah
spanduk memperlihatkan lambang
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mencantumkan kata-kata soal khilafah membuat Polri bergerak. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan polisi akan mencari siapa dalang di balik pemasangan spanduk-spanduk itu.
"Itu sedang diselidiki siapa yang masang. Itu kan ada di beberapa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), yang ditemukan ada di Bekasi," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/6).
Sebuah spanduk bertuliskan 'Berkhidmat Dalam Naungan Khilafah Islamiyah' terbentang di sejumlah titik. Salah satunya ditemukan terbentang di jalan lintas atas (flyover) Jalan Tol Lingkar Timur Jatiasih, Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, PKS menyatakan tak pernah memasang spanduk itu. Humas PKS Dedi Supriadi menyatakan spanduk yang menampilkan logo PKS itu adalah fitnah untuk menjatuhkan mereka.
Setyo menyatakan buat memasang spanduk sebenarnya harus mengantungi izin dari pemerintah setempat. Adapun pihak yang biasanya bertugas mengawasi tersebut adalah Satuan Polisi Paming Praja (Satpol PP).
"Kita ingin tahu yang masang-masang itu siapa. Kan tanpa izin dan bikin resah masyarakat juga itu," ujar Setyo.
Kendati begitu, Setyo menyatakan tidak lantas bakal menjerat pidana kepada pihak yang memasang spanduk. Polisi bakal mengedepankan pendekatan lunak dalam menyikapi pemasangan spanduk ini. Setyo menyatakan Polri akan bekerjasama dengan Satpol PP di kawasan itu buat mencari jalan keluar terkait pemasangan spanduk yang dianggap meresahkan itu.
"Jangan berpikir polisi arahnya ke penegakan hukum terus. Karena kita punya upaya preventif, preemtif, dan pendekatan lunak. Ada pembinaan jadi orang tahu ini salah ini benar," ujar dia.
(ayp/sur)