Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selanjutnya, setidaknya harus berkemampuan sama seperti pendahulunya, Yudi Latif.
"Harus dicarikan figur-figur lain yang kira-kira kapasitasnya mendekati sama atau bahkan sama. Saat ini Pancasila sungguh diperlukan," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jumat (8/6).
Yudi Latif meletakkan jabatannya sebagai Kepala BPIP hari ini. Wakil Kepala BPIP Haryono mengatakan bahwa Yudi mengumumkan pengunduran dirinya di WhatsApp Group BPIP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengumumkan hal serupa di akun Facebook Yuydi Latif Dua. Setelah itu, Yudi menyampaikan surat secara resmi ke Istana Kepresidenan.
Moeldoko berpendapat kemampuan Yudi Latif mengarusutamakan Pancasila tidak perlu diragukan lagi. Sebelum dipercaya menjadi Kepala BPIP, Yudi Latif banyak menulis tentang Pancasila, salah satunya adalah Negara Paripurna.
Ketika mundur, maka penggantinya harus memiliki pemahaman dan kemampuan tentang Pancasila dengan baik sebab hal itu kini sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Saat ini Pancasila sungguh diperlukan, lagi mengering pemahaman ideologi. Saya pikir ini prioritas bagi bangsa ini," ucap mantan Panglima TNI ini.
Moeldoko menyatakan kaget ketika mengetahui pengunduran diri Yudi. Menurutnya, hal itu tidak pernah dibahas atau disampaikan meski mereka bertemu sekitar tiga minggu lalu.
Dalam pertemuan terakhirnya bersama Yudi, Moeldoko bercerita mereka hanya membicarakan metode sosialiasi Pancasila di masyarakat.
"Bersama TVRI, Kominfo. Tidak ada (ngomong pengunduran diri). Saya juga kaget," ucap Politikus Partai Hanura ini.
(wis/sur)