Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengonfirmasi Tim Detasemen Khusus (Densus 88) menangkap sejumlah terduga teroris beserta barang buktinya.
Pada Rabu (13/8) malam, Tim Densus 88 menangkap lima orang terduga teroris di Blitar, Jawa Timur, kemudian pada Kamis malam kembali menangkap satu orang terduga teroris di Karanganyar, Jawa Tengah.
Penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Tim Densus 88 menjelang lebaran ini, kata Tito seusai salat Id di Mabes Polri, menunjukkan bahwa Tim Densus 88 terus bekerja meski dalam suasana libur lebaran.
Ia menyatakan hal ini guna menjamin keamanan masyarakat dalam merayakan hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru kita meningkatkan (pengamanan) dalam rangka menjamin keamanan bagi masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris tersebut merupakan langkah preventif pihak kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror.
"Jangan sampai dia (teroris) melakukan (aksi). Artinya kita sekarang sudah mengetahui kalau mereka siap bergerak ya kita antisipasi, segera ditindak," tutur Setyo.
Setyo enggan menjelaskan secara detail keterkaitan terduga teroris di Blitar dan Karanganyar, dan hanya menyampaikan bahwa keterkaitan itu pasti ada.
"Pasti mereka ada link kaitannya, oleh sebab itu kita ambil duluan, kita amankan, kita cek tujuh hari ini, barang bukti ada lengkap sudah langsung proses," ujar Setyo.
Malam tadi, Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris berinisal Z di Karanganyar, Jawa Tengah.
Usai melakukan penangkapan, Tim Densus 88 didampingi anggota Polsek Colomadu melakukan penggeledahan di rumah milik Z tersebut.
(vws)