SMRC: Jokowi Ungguli Prabowo di Jabar, Jateng dan Jatim

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jun 2018 07:27 WIB
Jokowi yang kalah di Jawa Barat oleh Prabowo pada Pilpres 2014 diperkirakan akan berbalik unggul pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi diperkirakan akan unggul di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jaw Timur. (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo diperkirakan akan unggul di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam Pemilihan Presiden mendatang. Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Jokowi akan unggul jika berhadapan dengan Prabowo Subianto.

"Jika pemilihan presiden diadakan sekarang di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Jokowi unggul di atas calon-calon lain," ujar peneliti SMRC Sirajuddin Abbas dalam rilis survei terbaru di Jakarta, Jumat (22/6).

Sirajuddin mensimulasikan dua nama, yakni Jokowi dan Prabowo untuk bertarung di Provinsi Jawa Barat. Hasilnya, Jokowi bakal mendapatkan dukungan sebesar 48,3 persen dan pesaingnya Prabowo hanya mendapatkan 37,8 persen, dan yang belum tahu 14 persen.

Hasil ini tentu mengejutkan pasalnya pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pernah kalah telak oleh pasangan Prabowo-Hatta di Jawa Barat pada Pilpres 2014 lalu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan Jokowi-JK di Tanah Pasundan itu merupakan kekalahan terbesar dibandingkan di daerah lain. Di Pilpres 2014 lalu selisih suara Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta mencapai 4.634.066 suara.

Sirajudin mengatakan daya dongkrak elektabilitas Jokowi sebagai Capres di Jawa Barat terletak pada basis massa pemilih pasangan Cagub dan Cawagub Jabar yang didukung PDIP, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, sebesar 75,6 persen. 

Berturut-turut, Jokowi turut unggul di basis massa pemilih Ridwan Kamil-UU sebesar 51,7 persen, dan massa pemilih Deddy-Dedi sebesar 51,9 persen.

Sebaliknya, Prabowo hanya unggul di basis massa pemilih memilih Sudrajat-Syaikhu dengan memperoleh 70,8% persen dan Jokowi hanya mendapat dukungan 17,8%. 

"Ini Jauh lebih besar dibanding selisih Jokowi dan Prabowo secara keseluruhan di Jawa Barat, Jokowi 48,3% vs Prabowo 37,8%, kemungkinan Jokowi menang di Jabar lebih besar," jelasnya.

Melihat hal itu, Sirajudin mengatakan bahwa elektabilitas Hasanuddin-Anton dalam Pilgub Jabar sangat berdampak sangat positif terhadap peluang Jokowi dalam pilpres.

Sedangkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-UU dan Deddy-Dedi cenderung sedikit positif terhadap kenaikan elektabilitas Jokowi, akan tetapi nilainya tidak signifikan secara statistik. 

"Elektabilitas kedua pasangan ini terlihat tidak punya berpengaruh yang berarti terhadap pilpres di Jawa Barat," jelasnya.

Hasil serupa turut sama juga terjadi jika pemilihan dilakukan di Jawa Tengah. Jokowi bakal unggul jauh dibandingkan Prabowo dalam simulasi pilpres di Jawa Tengah. 

Sirajudin mengatakan suara Jokowi mencapai 73.5 persen. Sedangkan Prabowo hanya 16.7 persen.

"Di Jawa Tengah Jokowi sangat dominan dengan dukungan 73.5%, di atas Prabowo yang mendapat dukungan 16.7%, dan yang belum tahu 9.8%," kata Sirajuddin.

Terlebih lagi, Jokowi mengungguli Prabowo baik pada basis massa pemilih pasangan Ganjar-Taj Yasin sebesar 80,3% maupun pada massa pemilih Sudirman-Ida sebesar 61,6%.

"Ini menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Taj Yasin dalam pilgub akan berdampak positif memperbesar elektabilitas Jokowi dalam pilpres di Jateng," ujarnya.

Sementara itu di Jawa Timur, Jokowi tetap mengungguli Prabowo dengan elektabilitas sebesar 58.8 persen dan Prabowo di angka 26.9 persen dan yang belum menentukan sebesae 14.2 persen.

"Di Jawa Timur Jokowi mendapat dukungan 58.8%, Prabowo 29.6%, sementara yang tidak tahu 14.2%," kata Sirajuddin.

Sama seperti di Jawa Tengah, Sirajudin mengatakan Jokowi turut mengungguli Prabowo di dua basis massa pasangan cagub-cawagub Jatim yang bertarung di Pilkada 2018.

Jokowi unggul di basis pemilih Khofifah-Emil sebesar 60,9% maupun pada massa pemilih Gus Ipul-Puti sebesar 62,3%. 

"Pilkada tampaknya tidak punya dampak yang berarti terhadap Pilpres di Jawa Timur," pungkasnya.

SRMC mengggelar survei tentang Pilkada Serentak di Jawa Barat pada 22 Mei-1 Juni 2018. Sedangkan di Jawa Tengah dilakukan pada 23-30 Mei 2018. Terakhir di Jawa Timur dilakukan pada 21-29 Mei 2018.

Sirajudin menyebut survei tersebut mengambil sampel sebesar 820 responden di masing-masing provinsi tersebut.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah proporsional dengan margin of error sebesar 3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Hasil serupa juga disampaikan lembaga survei Charta Politika Mei lalu melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jokowi diperkirakan Charta Politika akan menang di Jabar, Jateng, dan Jatim namun kalah tipis di Banten oleh Prabowo Subianto.

Di Jabar, Jokowi meraup suara elektabilitas sebesar 38,8 persen sementara Prabowo 30,2 persen. Sementara di Jateng, Jokowi menang telak dengan mengantongi suara 53,1 persen dan Prabowo 7,7 persen.

Kemudian di Jatim, suara Jokowi mencapai 47,7 persen dengan Prabowo sebesar 24,5 persen.


Sementara di Banten elektabilitas Jokowi 26,9 persen, beda tipis dengan elektabilitas Prabowo sebesar 28,5 persen. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER