Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto menjelaskan mekanisme pemilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi
Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Menurut Airlangga, pemilihan cawapres akan dibicarakan satu per satu oleh Jokowi dengan para ketum partai koalisi pendukung.
"Tentu partai koalisi yang dukung Pak Jokowi nanti serahkan mekanismenya ke beliau. Tapi mungkin caranya tidak multilateral, kalau beliau kan caranya satu-satu," ujar Airlangga di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (8/6).
Airlangga menegaskan, pemilihan cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan Jokowi. Sementara partai koalisi pendukung akan terus menyiapkan strategi untuk memenangkan Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting bagi partai-partai pendukung beliau diberitahu, sehingga punya persiapan selanjutnya," katanya.
Airlangga enggan menebak-nebak siapa sosok cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Menurutnya, mantan wali kota Solo itu telah memiliki kriteria tersendiri untuk memilih calon yang layak mendampingi.
"Kalau kriteria kembali lagi berpulang ke pak presiden, di mana pun pemilihan wapres itu domain utamanya dari presiden," ucap Airlangga.
Jokowi sebelumnya disebut akan mempercepat proses pencarian cawapres usai lebaran atau pilkada serentak 2018 pada 27 Juni mendatang.
Golkar sendiri sebelumnya telah menunjukkan sinyal agar kadernya kembali dipercaya Jokowi sebagai cawapres dalam pemilu 2019. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa Jokowi pada periode pertama sudah memilih Jusuf Kalla sebagai wapres yang notabene elit Golkar.
(osc)