HNW: Suara Teratas, Aher Paling Mungkin Jadi Cawapres Prabowo

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jun 2018 05:33 WIB
Menempati suara tertinggi di pemilihan internal PKS, Hidayat Nur Wahid menyebut Ahmad Heryawan paling mungkin dicalonkan sebagai cawapres Prabowo Subianto.
PKS akui posisi Aher teratas dalam daftar capres cawapres yang dikeluarkan Majelis Syuro. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan Ahmad Heryawan alias Aher merupakan kader paling potensial untuk diusung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden (capres) Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019.

Menurutnya, elektabilitas Aher di internal PKS mengalahkan delapan kader PKS yang dipromosikan sebagai capres dan cawapres di Pilpres tahun 2019.

"Pak Aher itu memang suara tertinggi di pemilihan internal di PKS," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hidayat mengatakan pengalaman dua periode sebagai Gubernur Jawa Barat menjadi modal utama Aher diunggulkan. Selama menjabat, Aher juga diklaim menorehkan banyak prestasi bagi Jabar.

"Jadi wajar kalau kemudian Pak Aher yang paling dimungkinakan untuk kemudian dijadikan cawapresnya Pak Prabowo," ujarnya.

Di sisi lain, Hidayat tidak menampik ada wacana agar PKS mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Namun ia juga menyebut sejumlah kader Gerindra meminta agar Anies sebagai cawapres bagi Prabowo.


Masuknya nama Anies dalam bursa capres dan cawapres PKS, kata Hidayat, terkait dengan perjuangan di Pilkada DKI Jakarta lalu. Ia menilai PKS bekerja maksimal dalam memnangkan Anies-Sandiaga Uno untuk mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Bahkan, Hidayat menyebut sejumlah kader PKS sempat meminta agar Anies berpasangan dengan Aher di Pilpres 2019. Namun, ia menilai usulan itu akan dibahas lebih mendalam usai Pilkada serentak 2018 selesai.

"Ini dinamika yang saya kira akan tetap menemukan jawaban akhirnya setelah Pilkada pada 27 Juni. Karena setelah Pilkada ini akan membentuk peta-peta yang relatif baru terkait daripada hasil Pilkada ini," ujar Hidayat.


Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyiapkan sembilan nama kader internal sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Fungsionaris PKS Anis Matta, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Anggota DPR Tifatul Sembiring, Anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS, dan Anggota DPR Mardani Ali Sera.

PKS memiliki perolehan suara nasional sebesar 8.480.204 atau 6,79 persen suara, atau 40 kursi di parlemen. Namun, karena syarat ambang batas presiden sebesar 20 persen, maka PKS harus berkoalisi jika ingin mengusung kadernya sebagai calon presiden pada 2019 nanti. (dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER