Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto menyebut utang negara Indonesia mencapai Rp9.000 triliun.
Prabowo merinci jika utang pemerintah saat ini sudah berjumlah sekitar Rp 4.060 triliun. Sementara utang BUMN nonlembaga keuangan mencapai Rp630 triliun. Sedangkan utang lembaga keuangan publik sekitar Rp3.850 triliun.
"Jadi kalau dijumlahkan sungguh sangat besar. Utang pemerintah memang (sekitar) Rp4 ribu triliun tapi ada utang BUMN ditambah Rp600 triliun, ditambah lagi utang lembaga keuangan publik Rp3 ribu triliun. Kalau dijumlahkan Rp9 ribu triliun," kata Prabowo usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Ketua MPR, Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Senin (25/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini cukup membahayakan. Penilaian ini ia simpulkan berdasarkan hasil kajian dari Moody's Coorperation yang dikutip oleh
Bloomberg."Makanya Moody's mengatakan berbahaya," kata dia.
Masih terkait dengan utang negara Indonesia, Prabowo menyebut ada menteri yang menyatakan bahwa kondisi itu tidak perlu dikhawatirkan. Alasannya, Indonesia memiliki banyak aset. Namun, Prabowo tidak menyebut nama menteri yang dimaksud.
Prabowo mengingatkan bahwa dalam utang berlaku sistem penjaminan. Jika utang tersebut tidak dibayar hingga batas waktu perjanjian yang disepakati, maka aset yang dijadikan jaminan itu akan diambil alih. Prabowo pun mempertanyakan maksud dari menteri tersebut menyatakan kondisi utang saat ini tidak perlu dikhawatirkan.
"Jadi apakah pejabat tersebut bermaksud bahwa nanti kita enggak bisa bayar hutang nanti diambil aset kita," kata dia.
(dal/asa)