Polisi Sebut Penembakan di Papua Dilakukan Secara Berkelompok

CTR | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jun 2018 04:14 WIB
Polisi menyebut penembakan pesawat di Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan secara berkelompok tujuh hingga delapan orang.
Ilustrasi pengamanan oleh polisi di Papua. (ANTARA FOTO/Spedy Paereng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan kasus penembakan pesawat Twin Otter yang membawa logistik di Kabupaten Nduga, Papua, Senin (25/6) diduga dilakukan secara berkelompok.

"Kira-kira taksiran orang yang menyerang ada tujuh sampai delapan orang," kata Setyo di Mabes Polri Jakarta, Selasa (26/6).

Setyo menerangkan hingga kini polisi masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut. Setyo mengaku polisi sedang berhati-hati agar tidak ada korban kembali berjatuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setyo menyebut hingga kini sudah ada 3 orang meninggal dunia, satu anak kecil terluka dan kopilot yang menerbangkan pesawat juga turut terluka.


"Kopilotnya yang perempuan kena kakinya. Itu penembakan di sana juga. Ada juga anggota Brimob yang terluka," kata Setyo.

Kapolri Jendral Tito Karnavian sebelumnya menduga ada motif politik di balik penembakan di Kabupaten Nduga.

Tito menyatakan kelompok bersenjata pimpinan Egunius Kogoya yang beroperasi di wilayah Mugi Ndugame juga pernah melakukan peyanderaan dalam Operasi Mapenduma. Kelompok ini juga pernah mengintimidasi pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu pada 2010.

Karena itu, Setyo mengatakan polisi tengah mempertimbangkan kebijakan penambahan personel ke Polda Papua. Terlebih, Pilkada akan dilaksanakan serentak di sejumlah daerah, Rabu (27/6).


"Jadi moga-moga sekarang bisa kondusif dan besok bisa serentak sama-sama dengan saudara kita seluruh Indonesia yang melaksanakan Pilkada. Ada 171 daerah bisa bersama-sama," ujar Setyo.

Penembakan terjadi pada pukul 09.35 WIT. Saat itu penyerang menembaki pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air tiba di Bandara Kenyem.

Selain membawa logistik Pilkada, pesawat tersebut mengangkut 15 anggota Brimob untuk bertugas mengamankan daerah itu.

Menurut Tito, pesawat itu ditembak saat akan memutar. Akibatnya bahu kiri pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil mengalami luka tembak. Setelah itu, lanjut Tito, penyerang berlari dan melepaskan tembakan dan menyerang warga yang tinggal di sekitar bandara. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER