Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat telah mengucapkan selamat kepada pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang unggul dalam penghitungan cepat beberapa lembaga survei dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Dari tiga pasang lawannya, hanya pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang belum mengucapkan selamat kepada Ridwan-Uu.
"Kang Deddy Mizwar sudah selamat, Pak TB Hasan juga semalam datang, Dedi Mulyadi juga sudah ucapkan selamat dan legowo, Pak Anton [Charliyan] juga sudah telpon selamat juga," kata Emil di Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1974 Solihin Gautama Purwanegara, Kamis (28/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dari semua lawannya dalam Pilgub Jabar ini Emil tak menyebut Sudrajat-Syaiku terkait ucapan selamat tersebut.
Emil memahami dan menghormati sikap pasangan 'Asyik' yang masih menunggu hasil resmi perhitungan KPU Jabar.
"Saya paham bahwa resminya nanti pas tanggal yang dari KPUD, kepada Asyik yang belum (terima) saya hormat," katanya.
Pasangan Ridwan Kamil-Uu unggul berdasarkan hitung cepat Saiful Mujani Research Center (SMRC). Pasangan Rindu meraih 32,21 persen suara disusul paslon nomor urut tiga Sudrajat-Syaikhu sebesar 29,53 persen.
Sementara di posisi ketiga paslon nomor urut empat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebesar 25,45 persen. Sedangkan di posisi paling buncit paslon nomor urut dua Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan sebesar 12,81 persen.
Survei Charta Politika juga menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Uu paling unggul dengan jumlah perolehan suara 33,58 persen. Jumlah ini diperoleh dari suara masuk sebanyak 80 persen.
Sementara di posisi kedua pasangan Sudrajat-Syaikhu unggul dengan jumlah 30,35 persen suara. Sudrajat juga berlatar belakang militer dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.
Di posisi ketiga pasangan dua D, Deddy-Dedi memperoleh 24,56 persen suara dan di posisi akhir pasangan Hasanuddin-Anton sebesar 11,51 persen suara.
Ridwan mengaku tidak terkejut dengan hasil hitung cepat lembaga survei, termasuk hasil yang diperoleh pasangan Sudrajat Syaikhu yang dinilai sebagian kalangan mengagetkan.
Emil sapaan karib Ridwan Kamil menyebut hal itu memang biasa terjadi dalam demokrasi.
"
Surprise enggak
surprise, itu kan biasa memang dalam demokrasi," kata Emil.
Emil sempat menyinggung metode kampanye yang digunakan oleh pasangan calon Gubernur usungan Gerindra dan PKS itu hingga bisa melejitkan mereka ke posisi dua. Emil enggan berkomentar banyak soal perolehan suara Sudrajat-Syaikhu.
"Saya tidak tahu metode apa yang digunakan pasangan nomor urut tiga, memang luar biasa pembacaan survei jauh sekali meningkatnya sampai tiga kali lipat," katanya, "Masing-masing punya cara dan metode sendiri, mudah-mudahan cara dan metodenya adalah yang baik bukan yang buruk."
Dia membandingkan metode peningkatan elektabilitas yang digunakan oleh dirinya dan Uu selama proses Pilkada berlangsung.
Diakuinya, tim 'Rindu' hanya menggunakan prestasi dan gagasan, bukan berdasar pada isu atau kampanye hitam.
"Pasangan Rindu kan sudah komit, mau naik, mau turun cara kita yang baik tidak berbasis isu, tapi berbasis gagasan dan prestasi," katanya.
(ugo/sur)