Dukungan Anak dan Kemenangan Khofifah di Jawa Timur

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 04:24 WIB
Putra Khofifah Jalaluddin Mannagalli (22) mengaku tak pernah khawatir ketika ibunya memutuskan untuk maju kembali pada Pilgub Jawa Timur 2018.
Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berziarah ke mak ayah, ibu, dan suaminya sebelum mencoblos, Rabu (27/6). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Surabaya, CNN Indonesia -- Jalaluddin Mannagalli (22) dan Yusuf Mannagalli (20), putra Khofifah Indar Parawansa, sibuk meladeni para tamu yang hadir ke rumahnya, Jalan Jemursari VIII, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/6) malam.

Jalaluddin dan Yusuf duduk di ruang tengah sembari berbincang dengan tamu lainnya, selepas Khofifah memberikan keterangan kepada media bersama pasangannya Emil Elistyanto Dardak dan perwakilan partai pendukung.

Mereka berdua serta kakaknya Fatimahsang Mannagalli dan adiknya Ali Mannagalli setia menemani sang ibu beraktivitas seharian kemarin. Mulai dari ikut berziarah ke makam kakek, nenek, dan ayahnya sampai pemungutan suara di TPS 16, yang tak jauh dari rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan kali ini saja Jalal -sapaan akrab Jalaluddin, dan Yusuf maupun kedua saudaranya berhadapan pada situasi Khofifah mengikuti proses demokrasi lima tahunan di Jawa Timur.

Khofifah sebelumnya pernah maju sebagai calon gubernur Jawa Timur pada pemilihan 2008 dan 2013 lalu. Namun, pada dua edisi sebelumnya itu Khofifah keok dari duet Sukarwo-Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Melihat kedua kekalahan pada Pilgub sebelumnya, Jalal mengatakan tak khawatir ketika ibunya memutuskan untuk maju kembali pada Pilgub Jawa Timur 2018. Ia mengaku sebagai anak akan terus mendukung sang ibu, meski kekalahan menghantui perjalanan Khofifah.

"Saya sebagai anaknya selalu support ke ibu. Dan menurut saya sangat sayang sekali jika di tengah jalan ini Ibu berhenti," kata dia saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Jalal menyebut tak setiap hari menemani Khofifah mengikuti proses Pilgub Jawa Timur kali ini. Ia kini bekerja pada sebuah bank di Jakarta. Namun, kata Jalal, setiap Sabtu-Minggu dirinya pulang ke Jawa Timur untuk menemani Khofifah berkampanye.

Jalal mengatakan, yang rutin menemani Khofifah selama kampanye ke sejumlah wilayah di Jawa Timur adalah kakaknya, Fatimahsang atau yang akrab dipanggil Ima.

"Saya sabtu-minggu selalu pulang ke Jawa Timur. Buat nemenin ibu (kampanye). Karena tenaga ibu dari anak-anaknya," ujarnya.

Dukungan kepada Khofifah untuk tetap maju kini membuahkan hasil. Berdasarkan hitung cepat beberapa lembaga survei pasangan Khofifah-Emil unggul dari pasangan nomor urut 2 Gus Ipul-Puti Guntur Sukarno. Selisih kedua pasangan ini mencapai 9 persen.

Sementara berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari data C1 yang masuk sejak semalam sampai pukul 13.00 WIB, Khofifah-Emil memperoleh 53,65 persen dan Gus Ipul-Puti mendapat 46,35 persen.

Meskipun demikian, Jalal menyebut keunggulan ibunya belum final sebelum adanya keputusan resmi dari KPU Jawa Timur. Menurut dia, dirinya dan sejumlah relawan lainnya saat ini akan mengawal proses perhitungan suara, dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.

"Sekarang yang kami lakukan adalah terus menjaga suara ini, sampai perhitungan manual di KPU Jatim," kata dia.

Berbeda dengan Jalal, Yusuf mengaku sempat tak mengizinkan Khofifah maju kembali dalam Pilgub Jawa Timur. Ia merasa khawatir ibunya kembali terjungkal dalam perebutan kursi Jatim 1.

Menurut Yusuf, dari empat anak Khofifah hanya dirinya yang tak setuju ibunya maju lagi.

"Pas awal itu, kakak-kakak, adik, semuanya setuju. Saya pribadi awalnya kurang sreg, karena saya tahu medannya Jawa Timur cukup berat," kata dia, yang duduk di samping Jalal saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Namun, sikap Yusuf berubah ketika seorang kiai di Malang, Jawa Timur menyampaikan agar dirinya meridai sang ibu maju kembali. Yusuf akhirnya mengizinkan Khofifah bertarung dalam pemilihan langsung yang ketiga kalinya itu.

"Saat itu ada kiai di Malang yang menyampaikan, ridhoi saja ibu mu semoga mendapat yang terbaik. Akhirnya saya ikut meridai," tuturnya.

Setelah mengetahui keunggulan ibunya, Yusuf, yang masih kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, mengingatkan agar Khofifah menjaga kesehatan ketika memimpin nanti.

Menurut dia, mantan Menteri Sosial itu kerap lupa makan dan beristirahat ketika sudah sibuk bekerja.

"Karena ibu memang cara kerjanya enggak tau tidur, makan juga jarang. Saya berharap beliau jaga kesehatan sambil menyelesaikan pekerjaannya," ujarnya.

Amanah pada Warga Jatim

Jalal dan Yusuf pun berharap Khofifah amanah memegang kepercayaan warga Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan, melihat perolehan suara sementara dari hasil hitung cepat beberapa lembaga survei maupun KPU unggul dari pesaingnya Gus Ipul-Puti.

"Supaya ibu menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya dan dapat memegang amanah dan memajukan tanah kelahirannya Jawa Timur," kata Jalal.

"Semoga proses tanggung jawabnya dijalani sesuai dengan amanah, semoga tetap amanah, semoga tetap jujur. Semoga tetap memegang integritas yang dipegang dari awal," sambung Yusuf.

Jalal sedikit berpesan agar Khofifah dan Emil lebih memperhatikan kaum milenial yang berdomisili di Jawa Timur. Jalal yang mengaku kaum milenial ingin ikut bagian dalam membangun wilayah timur Pulau Jawa dalam lima tahun mendatang.

"Ajak anak muda juga ikut berpartisipasi dalam Pemprov ini membangun Jawa Timur. Karena banyak anak muda di Jawa Timur ini yang ide-idenya cemerlang dan harus dimanfaatkan," kata dia.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER