Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin untuk sementara ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Jawa Tengah berdasarkan hasil hitung cepat atau
quick count sejumlah lembaga. Ganjar menyatakan kemenangan dirinya adalah bukti bahwa Jawa Tengah masih menjadi kandang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kalau bukan kandang banteng pasti kami kalah, jadi menang satu atau terpaut tiga juta tetap menang," kata Ganjar saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/6).
Berdasarkan hasil hitung cepat tiga lembaga survei, Ganjar-Taj Yasin Maimoen unggul melebihi 56 persen. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziah di angka kurang dari 44 persen perolehan suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hitung cepat SMRC pada Kamis (27/6), per 16.11 WIB mencatat dari 98,33% suara masuk, Ganjar-Yasin meraih adalah 58,65% dan Sudirman-Ida meraih 41,35%.
Meski menang, Ganjar tetap mengakui pesaingnya Sudirman-Ida sangat bagus di hari-hari terakhir menjelang pencoblosan.
"Masalahnya kenapa suaranya begitu, ada dinamika yang berkembang saat terjadinya proses pemilu, strategi lawan bagus menjelang terakhir, kita mengakui soal itu," ujarnya.
Sayangnya, Ganjar tak merinci bagaimana strategi lawan yang terlihat bagus di matanya. Dia hanya melihat bahwa tim Sudirman mampu mengambil kantong-kantong suara PDIP.
"
Wong, buktinya dia bisa curi beberapa suara kita kan'," tutur Ganjar.
Ganjar pun mengungkapkan bahwa hasil Pilgub Jateng tak selalu sama dengan hasil pemilihan bupati. Kata Ganjar, ada beberapa calon bupati yang diusung PDIP tak berhasil menang di sejumlah wilayah yang dia menangkan di Pilgub.
"Saya di Kudus hari ini suaranya paling tinggi, sekitar 73 persen tapi calon kami di kabupaten kalah," ujar Ganjar.
(wis)