Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Presiden Moeldoko berencana keluar dari Partai Hanura. Hal itu disampaikan ketika diminta tanggapan selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura terkait larangan KPU kepada bekas koruptor untuk nyaleg.
"Saya sudah menyiapkan diri mengundurkan diri dari Hanura. Saya akan fokus pada pekerjaan dahulu," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (2/7).
Moeldoko menyatakan selaku Ketua Dewan Pembina partai dirinya tak memiliki banyak pengaruh. Sementara itu, sebagai KSP, ia merasa tugasnya makin lama makin banyak. Bulan ini menjadi bulan keenam Moeldoko menjabat KSP sejak dilantik Jokowi 17 Januari 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatan di birokrasi pemerintahan membuatnya lebih memilih fokus bekerja sebagai anak buah Presiden Joko Widodo dan keluar dari partai yang dibentuk Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
"Saya mempertimbangakan mengundurkan diri karena tugas di sini semakin tinggi frekuensinya, semakin banyak. Saya pikir biar saya fokus betul," tutur mantan Panglima TNI ini sambil tertawa.
 Kepala Staf Presiden Moeldoko berencana keluar dari Partai Hanura. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Meski sudah berencana mundur dari Hanura, Moeldoko menyatakan pengunduran dirinya belum disampaikan secara resmi ke Wiranto selaku pendiri partai atau Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang.
"Belum (resmi) sih. Tapi secara bisik-bisik waktu itu Pak Wiranto, saya sudah sampaikan. Ke Pak OSO belum," ucapnya.
Moeldoko telah bergabung di partai oranye sejak 2016. Namanya sempat masuk daftar calon ketua umum setelah Wiranto mengundurkan diri karena menjadi Menko Polhukam.
Tetapi di detik-detik terakhir, OSO menjadi calon tunggal dan ditunjuk aklamasi menggantikan Wiranto. OSO pun memasukkan Moeldoko dalam Dewan Pembina yang diketuai Wiranto.
(gil)