
Mabes Polri Kesulitan Kejar Kelompok Bersenjata di Papua
CTR, CNN Indonesia | Selasa, 03/07/2018 02:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri mengakui agak kesulitan menangkap kelompok bersenjata di Papua yang gencar beraksi dalam beberapa waktu terakhir. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan hal itu lantaran kelompok itu menerapkan pola gerilya.
"Mereka lihat kita, kita tidak lihat mereka. Artinya kita tidak tahu dari mana tiba-tiba mereka menyerang," kata Setyo di Mabes Polri Jakarta, Senin (2/7).
Salah satu faktor yang menyulitkan adalah medan di Papua. Menurut Setyo, kelompok bersenjata itu banyak bersembunyi dan melakukan aksi di hutan belantara.
"Ini yang menjadi kita selalu tidak hanya menyelamatkan diri, kita harus selamatkan masyarakat dan nyerang balik," ujar Setyo.
Sejauh ini sudah ada dua orang yang meninggal terkait penyerangan di Torere, Papua. Satu adalah kepala distrik dan seorang polisi, Brigadir Sinton. Sementara masih ada dua orang yang masih dalam pencarian.
"Jadi yang belum ketemu Ipda Yesayas Anusi. Dari Polres Puncak Jaya kemarin sudah menurunkan dua tim, satu tim menyusur di pantai, dan satu tim dengan pesawat Twin Otter kecil terbang ke Sungai Mamberamo," ujar Setyo.
Sungai tersebut adalah tempat Brigadir Sinton ditemukan. Sungai tersebut juga cukup besar dan arusnya kuat. Polisi pun masih kesulitan berkomunikasi di daerah itu.
"Sampai sekarang belum mendapatkan informasi lain karena di sana sinyal enggak ada. Kita susah untuk komunikasi, komunikasi dengan radio SSB," kata dia.
Setyo menyebutkan penyerang di Torere berkaitan dengan penyerangan sebelumnya di Nduga. Penyerangan ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan eksistensi kelompok bersenjata tersebut.
"Artinya mereka memanfaatkan momen ini untuk menggangu dan menunjukan eksistensi mereka. Semua tahu orang sibuk dengan pilkada, maka mereka melakukan kegiatan agar mereka dikenal dan eksis," ujar Setyo.
Saat ini, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata itu. Kapolri juga memastikan jumlah personel keamanan terus ditambah. (ayp/ayp)
"Mereka lihat kita, kita tidak lihat mereka. Artinya kita tidak tahu dari mana tiba-tiba mereka menyerang," kata Setyo di Mabes Polri Jakarta, Senin (2/7).
Salah satu faktor yang menyulitkan adalah medan di Papua. Menurut Setyo, kelompok bersenjata itu banyak bersembunyi dan melakukan aksi di hutan belantara.
"Ini yang menjadi kita selalu tidak hanya menyelamatkan diri, kita harus selamatkan masyarakat dan nyerang balik," ujar Setyo.
Sejauh ini sudah ada dua orang yang meninggal terkait penyerangan di Torere, Papua. Satu adalah kepala distrik dan seorang polisi, Brigadir Sinton. Sementara masih ada dua orang yang masih dalam pencarian.
"Jadi yang belum ketemu Ipda Yesayas Anusi. Dari Polres Puncak Jaya kemarin sudah menurunkan dua tim, satu tim menyusur di pantai, dan satu tim dengan pesawat Twin Otter kecil terbang ke Sungai Mamberamo," ujar Setyo.
Sungai tersebut adalah tempat Brigadir Sinton ditemukan. Sungai tersebut juga cukup besar dan arusnya kuat. Polisi pun masih kesulitan berkomunikasi di daerah itu.
"Sampai sekarang belum mendapatkan informasi lain karena di sana sinyal enggak ada. Kita susah untuk komunikasi, komunikasi dengan radio SSB," kata dia.
Setyo menyebutkan penyerang di Torere berkaitan dengan penyerangan sebelumnya di Nduga. Penyerangan ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan eksistensi kelompok bersenjata tersebut.
"Artinya mereka memanfaatkan momen ini untuk menggangu dan menunjukan eksistensi mereka. Semua tahu orang sibuk dengan pilkada, maka mereka melakukan kegiatan agar mereka dikenal dan eksis," ujar Setyo.
Saat ini, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata itu. Kapolri juga memastikan jumlah personel keamanan terus ditambah. (ayp/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Polri Minta Amnesty International 'Fair' Beber Data HAM Papua
Nasional 1 tahun yang lalu
Polisi Selidiki Pidana Pejabat Lemdiklat Aniaya Anak Buah
Nasional 1 tahun yang lalu
Pejabat Lemdikpol Polri Aniaya Anak Buah Dimutasi
Nasional 1 tahun yang lalu
Polisi Sebut Penembakan di Papua Dilakukan Secara Berkelompok
Nasional 1 tahun yang lalu
Diduga Menista Agama, Eks Gubernur Kalbar Dipolisikan
Nasional 1 tahun yang lalu
Kapolri Sebut Penembakan di Nduga Bermotif Politik
Nasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

FOTO: Suasana Mencekam Baku Tembak di New Jersey
Internasional • 11 December 2019 19:06
Pelaku Penembakan di RS Ceko Bunuh Diri, 6 Pasien Tewas
Internasional • 11 December 2019 15:47
Buntut Penembakan, AS Berhenti Latih Siswa Militer Arab Saudi
Internasional • 11 December 2019 14:28
Seorang Detektif Tewas dalam Baku Tembak di New Jersey
Internasional • 11 December 2019 08:48
TERPOPULER

Petinggi Garuda Polisikan Akun Twitter @digeeembok
Nasional • 4 jam yang lalu
Polisi Kantongi Alamat Rumah Pelaku Persekusi Anggota Banser
Nasional 1 jam yang lalu
Kronologi Persekusi Anggota Banser di Jaksel Versi Polisi
Nasional 2 jam yang lalu