Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra
Sandiaga Uno angkat bicara soal suara Sudirman Said-Ida Fauziyah yang melampaui ekspektasi lembaga survei.
Sandi menyebut penggiringan opini lewat survei sudah tak laku. Dia pun melihat hal ini serupa dengan Pilkada DKI Jakarta saat dia dan Anies berkontestasi 2017 lalu.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita jauh lebih matang. Itu juga pengulangan waktu Pilkada DKI, survei menggiring ke arah yang mana, masyarakat tentukan pilihan sendiri," kata Sandi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (2/7).
Sandi mengklaim masyarakat Jawa Tengah mendambakan pemerintahan yang bersih dan mengedepankan pembangunan ekonomi seperti yang dittawarkan Sudirman-Ida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia tak mau menyimpulkan dari hasil hitung cepat lembaga survei. Sandi masih menunggu keputusan resmi dari KPU.
"Yang membanggakan buat kita adalah masyarakat tidak bisa lagi diubah opininya, digiring opininya melalui survei-survei yang kalau kita lihat sangat berbeda jauh hasilnya dari pilkada," tuturnya.
Sebelumnya, pada berbagai hasil survei Ganjar-Yasin meraih suara di kisaran 70 persen. Sementara Sudirman-Ida hanya sekitar 30 persen.
Namun dalam hitung cepat KPU dengan menghitung hasil pindai C1, Ganjar-Yasin meraih 58,8 persen. Sementara Sudirman-Ida mencatat perolehan 41,2 persen.
(aal)