PVMBG: Erupsi Strombolian Gunung Agung Tak Berbahaya

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jul 2018 22:46 WIB
Erupsi strombolian pada Gunung Agung disebut tidak berbahaya karena tidak menghasilkan lontaran awan panas dan material yang jauh.
Ilustrasi erupsi Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani mengatakan erupsi jenis strombolian yang terjadi di Gunung Agung malam tadi tidak berbahaya.

Erupsi strombolian menurut Kasbani memiliki ciri khas tekanan gas yang kecil sehingga jarak lontaran material gunung tidak akan jauh dan tidak menghasilkan awan panas.

"Sebenarnya, letusan ini justru letusan yang tidak berbahaya, karena biasanya radiusnya daerah lontaran tidak jauh dari kawah," kata Kasbani kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasbani menegaskan selama tidak berada di dalam zona perkiraan bahaya, yakni empat kilometer dari kawah Gunung Agung, maka kondisinya akan aman.

Dia menjelaskan erupsi tipe strombolian tersebut merupakan erupsi yang biasa terjadi di gunung api lain misalnya di Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan sebagainya.

Lebih dari itu, melihat kondisi aktivitas Gunung Agung saat ini, menurut Kasbani belum ada potensi letusan besar atau letusan eksplosif skala tinggi. Sebab, sampai saat ini belum terpantau ada tekanan gas ataupun magma yang terbangun di dalam tubuh Gunung Agung.

Ia menambahkan dari hasil pemantauan, perkiraan magma yang tersisa di dalam tubuh Gunung Agung hanya berkisar kurang dari satu juta meter kubik.

"Di bawah masih perlu dibangun lagi, sekarang masih kecil, mungkin kurang dari satu juta meter kubik. Itu bisa ada tambahan baru dari bawah. Bisa terjadi, bisa tidak," tutur Kasbani.

Terkait dengan status Gunung Agung, Kasbani menyampaikan sampai saat ini statusnya masih berada di Level III atau Siaga. Status tersebut bisa berubah tergantung pada hasil pemantauan aktivitas Gunung Agung.

"Status tergantung dari tingkat aktivitas, kedua potensi ancamannya seberapa besar. Kalau potensinya segitu-segitu saja ya enggak dinaikkan," kata Kasbani.

Malam tadi, terjadi erupsi di Gunung Agung dengan tipe strombolian sekitar pukul 22.04 WITA. Erupsi tersebut melontarkan lava pijar dengan jarak lontaran mencapai 2.000 meter yang membuat hutan terbakar.

Kemudian pagi tadi, Gunung Agung kembali erupsi dua kali dengan jarak waktu kurang dari 30 menit.

Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 09.28 WITA dengan tinggi kolom abu hingga 2.000 meter dari puncak gunung disertai intensitas tebal condong ke arah barat. Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 09.46 WITA setinggi 500 m ke barat. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER