Polda Metro Jaya Gelar Operasi Khusus Memburu Jambret

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jul 2018 19:35 WIB
Polda Metro Jaya mulai menerapkan operasi khusus memburu jambret dengan menyiagakan personel selama 24 jam selama satu bulan ke depan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan operasi itu bakal digelar 24 jam selama satu bulan. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kejahatan jalanan seperti penjambretan yang kembali marak di Ibu Kota Jakarta membuat masyarakat resah akan keamanan mereka. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan buat mengatasi hal itu mereka akan menggelar operasi khusus selama sebulan buat membasmi bandit jalanan itu.

"Mulai berlaku nanti malam, kita lakukan operasi mandiri jambret dan begal, pastinya satu bulan berarti 24 jam. Kalau sekarang kan di bawah Biro Ops ya, itu operasi kewilayahan, sasarannya jelas, personel berapa jelas, waktunya juga jelas," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/6).

Argo mengatakan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis memerintahkan anak buahnya tidak segan menembak mati penjambret dan pelaku begal yang melawan saat ditangkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Perintahnya adalah melakukan penangkapan terhadap begal dan jambret. Dan seandainya ada perlawanan, perintah Bapak Kapolda lakukan tindakan tegas dan terukur, ini enggak bisa ditawar-tawar, kalau melakukan perlawanan kepada petugas," ujarnya.

Hingga saat ini, Argo mengatakan polisi masih memburu pelaku penjambretan yang menewaskan W (37), di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sejumlah barang bukti termasuk rekaman kamera pemantau (CCTV) telah dikumpulkan.

Peristiwa itu terjadi di Jalan A Yani, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/7) pekan lalu sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu W sedang menumpang ojek daring.


Selain penjambretan di Jakarta Pusat, belum lama ini juga telah terjadi peristiwa penjambretan di wilayah Jakarta Barat. Peristiwa penjambretan yang dilakukan oleh geng bernama Tenda Oranye tersebut menimpa seorang perempuan berinisial CFS.

Peristiwa penjambretan itu terjadi usai CFS memarkirkan mobilnya di depan New MG Hotel, Tamansari. Saat sedang menyeberang, para penjambret pun merampas tas hitam milik CFS. Satu pelaku berinisial R pun tewas ditembak polisi.

Polisi juga menembak mati salah satu tersangka penjambret Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarief Burhanudin. Penyebabnya adalah dia melawan saat ditangkap.

Saat ditangkap, salah satu penjambret berinisial FS melawan dan berusaha kabur. Polisi kemudian melepaskan tembakan guna melumpuhkan FS.


Syarief dijambret pada 25 Juni saat sedang bersepeda seorang diri di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat. Akibat kejadian itu, Syarief mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Medistra Jakarta. (ayp/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER