Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat
Syarief Hasan menegaskan sikap Gubernur Nusa Tenggara Barat
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mendukung Presiden
Joko Widodo dua periode bukan mewakili partai Demokrat.
"Itu bukan sikap partai," tegas Syarief kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (4/7).
Syarief menyatakan partainya belum berniat mengambil sikap soal manuver TGB jelang pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di pilpres 2019 pada bulan Agustus mendatang. Menurutnya keputusan terkait sanksi ataupun sikap partai terhadap TGB belum diputuskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat nanti saja," ungkap Syarief.
Kepala Divisi (Kadiv) Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat
Ferdinand Hutahaean menegaskan sikap TGB merupakan pendapat personal dan tidak mewakili sikap partai Demokrat. Menurutnya, Demokrat menghormati hak dan sikap yang disampaikan TGB terkait dukungan untuk Jokowi.
"Walau sudah mendahului sikap partai kita hormati. Dia masih kader Demokrat, tapi pernyataannya tidak mewakili partai," ujar Ferdinand kepada
CNNIndonesia.com.
Menurut Ferdinand, majelis tinggi partai partai besutan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tentu akan mengambil sikap terkati sikap TGB tersebut. Namun, dia menganggap manuver TGB sebetulnya tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
"Demokrat akan membiarkan karena kita tidak terganggu dan tidak peduli," ungkapnya.
Ferdinand pun tidak mau menduga-duga jika manuver TGB karena adanya persaingan dengan pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di internal Demokrat. Belakangan, nama TGB kerap menghiasi berbagai hasil lembaga survei yang menempatkannya sebagai kandidat cawapres potensial selain AHY.
"Tidak ada persaingan karena kan Demokrat juga belum menentukan nama. Saya kita dia [TGB] sedang cari keseimbangan. Mungkin dia [TGB] sudah mulai oleng di Demokrat," selorohnya.
Terkait kemungkinan TGB akan digandeng Jokowi menjadi cawapres di Pilpres 2019, Demokrat menurut Ferdinand tidak akan mempersoalkan. Namun, Ferdinand menggarisbawahi jika dukungan dari Demokrat kemungkinan kecil tidak akan terjadi.
"Tidak mungkin Demokrat mengekor keputusan pribadi. Kalau dia [TGB] mau jadi cawapres harus ikut mekanisme partai dong," katanya.
Ferdinand kembali menegaskan partai berlambang bintang mercy itu belum menentukan sikap terkait pilpres 2019. Demokrat, kata dia, saat ini sedang fokus untuk membentuk poros baru di pilpres tahun depan.
"Semua masih dinamis. Kita bahkan fokus buat poros baru di pilpres 2019," pungkasnya.
(gil)