Anies Anggap Surat Politikus PKS soal Capres Salah Alamat

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jul 2018 16:47 WIB
Anies menyebut yang mengusulkan namanya menjadi capres atau cawapres adalah partai, sehingga surat Mahfudz selayaknya ditujukan kepada partai, bukan dirinya.
Gubernur DKI Anies Baswedan menilai surat terbuka Mahfudz Sidiq kepada dirinya semestinya ditujukan kepada partai politik. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah membaca surat terbuka yang dilayangkan oleh politikus PKS Mahfudz Siddiq.

Anies menyampaikan terima kasih atas perhatian Mahfudz, namun dia berpendapat seharusnya surat terbuka ditujukan kepada partai politik, bukan dirinya.

"Surat itu harusnya dikirimkan ke partai-partai karena partai-partai lah yang membicarakan," kata Anies di Hotel Four Points, Jakarta Pusat, Kamis (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anies selama ini yang mengusulkan namanya masuk di bursa capres maupun cawapres adalah partai politik, bukan dirinya sendiri.

"Yang menyorong-nyorongkan nama itu, lah, yang harus dikirimkan surat," ujarnya.

Anies pun kembali menegaskan masih fokusnya bukan pada wacana capres atau cawapres.

"Saya sedang mengurus Jakarta," ucap Anies.

Politikus PKS Mahfudz Siddiq membuat surat terbuka Anies yang beredar viral di media sosial. 

Dalam surat itu, Mahfudz mengaku gelisah dan cemas Anies bakal melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI demi berambisi maju di Pilpres 2019 sebagai capres maupun cawapres.

"Muncul pertanyaan di kepala saya: 'akankah saya kehilangan sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah saya pilih bersama tiga jutaan warga lainnya?'," ujar Mahfudz dalam surat terbuka yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/7).

Selain itu, sebagai warga asli Betawi yang tinggal di Jakarta Selatan, Mahfudz mengaku turut memperjuangkan Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Karena itu ia khawatir Anies yang telah diperjuangkan menjadi Gubernur DKI, melepaskan jabatannya itu demi kursi capres dan cawapres.

"Jika pimpinan diposisikan sebagai imam bagi ummat, 'apakah sang imam akan menginggalkan umatnya di fase awal perjalanan perjuangan ini?'," ujar Mahfudz dalam suratnya.

(wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER