Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan Joko Widodo berpotensi kalah di Pilpres 2019 jika tidak menunjuk dirinya sebagai calon wakil presiden.
Menurutnya, duet Jokowi-Cak Imin merupakan penyelamat kemenangan Jokowi di Pilpres 2019. PKB sejak awal menyodorkan Cak Imin, sapaan Muhaimin, untuk jadi cawapres Jokowi. Slogan JOIN, singkatan Jokowi-Cak Imin sudah dikampanyekan sejak lama.
"Buktikan saja, kalau tidak JOIN bahaya," ujar Cak Imin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/7).
Muhaimin menegaskan PKB sampai saat ini konsisten mempromosikan JOIN ke publik. Ia juga mengaku PKB belum membuat opsi jika duet tersebut tidak terealisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR ini mengaku telah dua bertemu dengan Jokowi dalam beberapa hari terkahir. Dalam pertemuan itu, ia mengklaim Jokowi sepakat membahas cawapres hingga tanggal 30 Juli 2019.
Jokowi, kata dia, sudah mengantongi sejumlah nama. Meski enggan menyebut nama dirinya dalam daftar cawapres Jokowi, ia yakin Jokowi akan mengundang parpol koalisi untuk melakukan konsultasi.
"Pokoknya, prinsipnya sangat panjang waktu untuk mendiskusikan dan mempertimbangkan nama yang ada," ujarnya.
Di sisi lain, Cak Imin enggan membeberkan soal adanya tawaran dari parpol lain untuk membuat koalisi. Ia berkata hal tersebut bagian dari proses internal partai.
Meski demikian, ia tidak mengelak sempat melakukan komunikasi dengan PKS dan PAN. Ia menyebut isi komunikasi membahas komposisi capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Kita lihat saja bagaimana, belum ada keputusan," ujar Cak Imin.
Lebih dari itu, ia juga tidak mengelak PKB bersaing dengan Golkar yang terus mendorong Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres. Akan tetapi, ia menyebut persaingan perebutan kursi cawapres sejauh ini dilakukan dengan kondusif dengan saling mendukung satu sama lain.
(sur)