Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan optimistis penyerapan anggaran di Dinas Tata Air DKI bisa mencapai 90 persen.
Penyerapan anggaran Dinas Tata Air DKI sempat disorot oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno karena serapan anggarannya terbilang rendah.
Teguh mengungkapkan hingga saat ini penyerapan anggaran di Dinas Tata Air DKI berkisar 18,6 persen dari total anggaran sebesar Rp4,5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut serapan anggaran rendah itu disebabkan oleh proses lelang yang memakan waktu lama sehingga kerap mengalami keterlambatan.
"Jujur kita sampaikan memang keterlambatan lelang di sana salah satunya, kemudian kedua terkait dengan masalah lahan," kata Teguh di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/7).
Teguh menyebut berdasarkan Serapan Perkiraannya Sendiri (SPS), indikator serapan pihaknya masih terbilang wajar. Dinas Tata Air menargetkan anga serapan anggaran tinggi pada Oktober mendatang.
"Insyaallah target bisa maksimal Rp4,5 triliun nanti mungkin kita ada perubahan, kita akan matikan sekitar Rp300 miliar menjadi Rp4,2 triliun di APBD perubahan ini, dan saya optimis sih kalau kita lihat dari pencapaian masih bisa di angka 90 persen," tutur Teguh.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya menyebut ada dua dinas yang mengalami pelambatan dalam proses penyerapan anggaran. Salah satunya, Dinas Tata Air.
"Saya tanya langsung kepada pak Teguh
what is going on, what is so wrong about it, jadi ini rupanya pengadaan tanah," kata Sandi, Rabu (11/7).
Sandi pun telah memerintahkan Teguh untuk segera melakukan evaluasi untuk meningkatkan serapan anggaran di Dinas Tata Air.
(wis)