Mempertanyakan Komitmen Nyata Anies Soal Ruas Tol Dalam Kota

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jul 2018 10:25 WIB
Anies Baswedan seharusnya bisa mengambil langkah nyata terkait proyek enam ruas tol dalam kota. Sama seperti ketika dia tegas menjual saham perusahaan bir.
Anies Baswedan seharusnya bisa mengambil langkah nyata terkait proyek enam ruas tol dalam kota. Sama seperti ketika dia tegas menjual saham perusahaan bir. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan proyek enam ruas tol dalam kota di Jakarta sepanjang 66.77 kilometer dan ditaksir akan menghabiskan dana Rp41.17 triliun ini akan kembali dilanjutkan.

Proyek ini pernah ditolak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno semasa kampanye Pilgub DKI 2017. Namun kini Anies justru melempar bola kepada Pemerintah Pusat dengan mengatakan bahwa proyek enam ruas tol dalam kota itu dilanjutkan bukan oleh Pemprov DKI.

"Jadi jangan sampai dikira bahwa kami yang meneruskan. Ini adalah keputusan yang diambil pemerintah pusat," kata Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies memang tak segamblang Sandi yang mendukung proyek tersebut meski sempat ditolak saat masa kampanye. Hal ini ditandai ketika Sandi meninjau proyek pembangunan yang sudah ada sejak era Fauzi Bowo masih menjadi Gubernur DKI tersebut.

"Sempat ditolak tapi sudah dibangun. Jadi kita rampungkan. Kita hentikan polemiknya dan pastikan tidak menambah kemacetan," kata Sandi.

Peneliti Rujak Center For Urban Studies Elisa Sutanudjaja menyebut sejak awal dirinya sama sekali tak melihat keseriusan Pemprov DKI baik masa pemerintahan Jokowi, Ahok, hingga Anies untuk menghentikan pembangunan enam ruas jalan tol itu.

Apalagi pada masa pemerintahan Ahok, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu, kata Elisa sempat meminta agar pembangunannya dilanjutkan meski hanya dua ruas saja.

"Saya tidak lihat keseriusan. Misalnya pada 2012 baik Jokowi maupun Basuki, waktu itu bahkan sempat menawar," kata Elisa ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).

Saat ini, jika memang Anies serius tak setuju dengan pembangunan ruas tol dalam kota itu, maka harusnya eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengambil langkah nyata.

Salah satunya dengan menarik perusahaan BUMD yang bergabung dalam konsorsium PT Jakarta Toll Road Development--yang merupakan gabungan dari sejumlah perusahaan BUMD dan BUMN--dalam pengerjaan proyek tersebut.

"Jadi yah kalau ada dan mau serius, dia (Anies) sebagai gubernur, dia kan pemilik BUMD, minta BUMD keluar," katanya.

Dia pun membandingkan langkah Anies yang baru-baru ini menjual saham PT Delta Jakarta, perusahaan bir milik pemprov. Hal serupa juga seharusnya bisa dilakukan Anies terkait pembangunan ruas tol itu jika memang benar-benar menolak. Yakni dengan menarik paksa perusahaan BUMD yang terlibat pembangunan tol itu.

"Sama dengan Gubernur DKI bisa jual saham bir kalau ada komitmen kenapa nggak ditunjukkan?" kata dia.

"Kebetulan kepemilikan sahamnya sudah cukup besar, kalau memang betul serius kan bisa kaya itu," katanya. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER