Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mensterilkan area sekitar Venue
Asian Games 2018. Hal itu dipastikan berimbas pada para pedagang kaki lima yang berada di Jalan Asia Afrika, Senayan, atau seberang Kompleks Gelora Bung Karno (
GBK).
Seorang pedagang
sate taichan, Indratno (48 tahun), mengaku sudah berjualan sekitar Jalan Asia Afrika lebih dari tiga tahun. Namun, dalam waktu dekat Indratno bersama dengan puluhan pedagang sate taichan di sana harus direlokasi.
Indratno mengaku tidak keberatan jika ia harus direlokasi. Ia pun mengaku sudah diberitahu oleh pihak Kelurahan Gelora, untuk tidak berdagang di sana per tanggal 1 Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya setuju-setuju aja
sih, sebagai tuan rumah Asian Games kita ngehargain juga sebagai tuan rumah kalau disuruh pindah dulu," ujar Indranto kepada
CNNIndonesia.com di Senayan, Jakarta, Jumat (13/7).
Meski setuju, ia berharap relokasi lapaknya hanya untuk sementara waktu saja. Pasalnya, pinggir Jalan Asia Afrika, kata dia, merupakan tempat yang sangat strategis untuk berdagang.
"Ya pinginnya sih sementara aja ya, soalnya di sini kan enak tempatnya strategis buat nongkrong juga enak pelanggan," katanya, sembari menyiapkan sate taichan pesanan pelanggan.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku memiliki beberapa opsi tempat relokasi para pedagang sate taichan di kawasan GBK.
Beberapa tempat tersebut adalah kompleks DPR RI, daerah sekitar Senayan City, lapangan golf milik pengusaha Gita Wirjawan, atau membuat semacam pasar malam.
Indratno mengaku tidak masalah dengan opsi lokasi yang ditawarkan oleh Sandi. Hanya saja ia mengharapkan tempat yang agak terbuka supaya para pelanggannya betah berlama-lama di kedainya.
"Mau di mana aja enggak masalah sih yang penting lahan parkirnya muat kayak di sini," ujar dia.
Namun Indratno memprediksi omzet penjualan sate taichan miliknya akan turun bila direlokasi. Biasanya ia bisa menjual sebanyak 1.500 hingga 3.000 tusuk sate.
"Biasanya sih omzet dapet sekitar Rp6 juta sehari, cuma kan kalau direlokasi pasti turun, tapi ya daripada enggak dagang," ujar dia.
(agr/bir)