Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bahwa warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki harapan terpendam atau
silent hope agar memiliki pemimpin dari kalangannya.
Jika tak tersalurkan dengan baik, ia khawatir itu akan memicu "kebocoran-kebocoran". Cak Imin menganalogikannya dengan harapan warga NU untuk bisa memakai serban dan jubah.
"Kenapa teman-teman para kiai dan ulama semangat Cak Imin jadi cawapres? Kenapa? Ini curhat saja. Saya menyebutnya harapan diam. Ini sebuah aspirasi yang secara ikhlas tidak pernah tersalurkan," klaimnya, saat bicara dalam acara
resepsi Hari Lahir ke-20 Partai Kebangkitan Bangsa, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kita maju [melalui posko] JOIN [Jokowi-Cak Imin], ini jalan untuk mengakses.
Silent hope menjadi harapan sudah teruji. Dan tidak bisa dipungkiri
silent hope itu kalau enggak dikelola dengan baik, enggak disalurkan, akan menjadi bocoran-bocoran," tambah dia.
 Dua kandidat cawapres untuk Jokowi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hertanto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Cak Imin menganalogikannya dengan
silent hope warga NU untuk mengenakan serban dan jubah. Sementara, pemakaian dua atribut keagamaan itu memiliki aturan ketat di NU. Tertutupnya harapan itu pun disebutnya memicu sisi radikal warga.
Itu kemudian disalurkan melalui jalur cepat. Salah satunya adalah dengan alih organisasi ke Front Pembela Islam (FPI). Organisasi pimpinan Rizieq Shihab itu sendiri membolehkan pemakaian serban dan jubah di tingkat manapun.
"Di NU itu untuk boleh pakai serban, jubah kalau level kiai kabupaten, kalau [level kiai] kecamatan sungkan. Nah, ini kemudian bersurban dan berjubah agak terhambat NU. Sementara masuk FPI langsung pakai jubah. Makanya saya bilang perlu evaluasi," ungkapnya.
"Mereka mengira itu solusi di tengah problem. Maka butuh penjelasan agar kalian semua mengerti," imbuh dia.
 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. (Reuters) |
Termasuk, penjelasan kepada masyarakat agar bisa memahami bahwa saat ini pemerintah masih berfokus dalam pembangunan infrastruktur.
"Apa yang menjadi pilihan presiden, pembangunan, presiden harus dijelaskan pada masyarakat. Pilihan memang itu, sehingga sektor lain harus dipahami dengan penuh kesabaran," tuturnya.
Soal peluang posisi cawapres bagi Cak Imin, Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa persaingan masih terbuka satu hingga dua pekan ke depan.
Diketahui, warga NU pernah memiliki Presiden dari kalangannya langsung. Yakni, Abdurrahman Wahid alias Gusdur, Presiden RI ke-4. Ia merupakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asy'ari.
(arh)