Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengklaim perbaikan sistem tiket elektronik telah selesai sejak Senin (23/7) siang, namun sejumlah penumpang masih mengalami gangguan dengan tiket terusan atau tiket multitrip yang mereka miliki.
Sejumlah penumpang mengaku kartu elektronik terusan miliknya tak bisa digunakan atau
ngadat.
"Tadi saya sudah naik, pas
ngetap enggak bisa. Katanya kadaluarsa, terus saya harus turun lagi dan
benerin kartu saya ke loket," kata seorang penumpang Commuterline Iis kepada
CNNIndonesia.com di Stasiun Juanda, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iis yang dalam kondisi hamil mengaku kewalahan karena mesti bolak balik membetulkan tiket kartu multitrip yang rusak.
"Tadi sudah naik (lantai 2 stasiun) sudah mengantri buat
ngetap, sekarang saya turun lagi, harus balik lagi ke lobi, ngantri lagi, padahal bukan saya yang salah," kata dia.
Petugas loket menjelaskan kerusakan kartu yang dialami Iis disebabkan karena pada saat terjadi perbaikan, Iis sempat menempelkan kartunya ke
gate yang sedang diperbaiki. Hal itu menyebabkan tiketnya kadaluarsa hingga kerusakan sistem pada kartu yang dipakai pengguna.
Menurut petugas yang berjaga di loket tersebut, pihaknya bisa langsung membetulkan kartu tersebut dengan memperbarui sistem tanpa menghilangkan saldo yang tersimpan di kartu lama.
Sejak pukul 17.28 WIB antrean mengular di loket karcis Stasiun Juanda. Mereka hendak membenarkan kartu multitrip miliknya yang kini tak bisa lagi digunakan. Tak hanya memperbaiki kartu, beberapa penumpang juga mengaku hendak membeli kartu harian berjamin yang disediakan pihak KCI.
Antrean tak hanya mengular di depan loket stasiun. Di depan pintu tap pun terjadi antrean, karena banyak pengguna kereta yang masih belum tahu kalau tiket multitrip mereka bermasalah.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti mengatakan kerusakan atau kadaluarsa pada kartu multi trip milik pengguna memang dipastikan bisa terjadi.
Calon penumpang antre membeli tiket kertas di Stasiun Bekasi, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Pihaknya pun memberikan jangka waktu bagi para pengguna KRL untuk membetulkan kartu mereka di loket yang disediakan pihaknya selama tuhuh hari sejak upgrade sistem itu selesai.
"Bisa langsung dibetulkan di loket, kami berikan waktu tujuh hari," katanya.
Tiket KertasKCI menyatakan tidak bisa menerapkan sistem gratis bagi konsumen kereta api komuter saat terjadi perbaikan sistem di stasiun-stasiun KRL Jabodetabek sejak Sabtu (21/7) lalu.
KCI memutuskan menggunakan tiket kertas untuk mengantisipasi antrean di loket masuk stasiun.
"Tidak bisa (gratis)," kata Wiwik.
Kebijakan tiket kertas itu, kata Wiwik, adalah upaya KCI untuk melakukan mitigasi dan sebagai upaya mengurai antrean yang mengular. Apalagi kata dia, sistem tiket kertas itu sering diterapkan jika ada stasiun yang tidak dapat melayani transaksi elektronik.
"Pengguna dilayani menggunakan tiket kertas dengan tarif Rp3.000 ke semua tujuan, itu SOP pada perusahaan kami, bukan gratis," katanya.
Wiwik juga mengklaim, sistem tarif flat ke semua tujuan dengan menggunakan karcis kertas ini diterapkan dengan berbagai perhitungan.
"Kami alihkan pada sistem karcis flat dengan kertas, karena merupakan piliham transaksi yang dapat dilayani dengan cepat," katanya.
PT KCI mengklaim sistem tersebut telah kembali normal sejak Senin (23/7) siang di 79 stasiun yang tersebar di Jabodetabek.
PT KCI selaku operator mengklaim telah melakukan berbagai cara untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna kereta. Apalagi perbaikan sistem yang semula diprediksi bisa selesai pada Minggu (22/7) ternyata molor hingga Senin. Akibatnya, antrean di sejumlah stasiun mengular panjang.
Wiwik berdalih perbaikan sistem itu dilakukan demi kenyamanan penumpang.
"
Upgrade sistem ini untuk memperbaiki kualitas pelayanan," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (ugo/sur)