Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean yang mengular akibat perbaikan sistem tiket elektronik Commuterline terpantau terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23/7), pada jam pulang kerja.
Antrean terjadi karena masih ada kartu yang belum bisa digunakan meski sistem mesin tiket masuk telah diperbaharui. Pemilik jenis kartu yang menggunakan chip berukuran kecil belum bisa langsung masuk menggunakan mesin tiket.
"Chipnya masih kecil, Brizzi punya saya masih belum bisa digunakan. Jadi antre," kata Andi (30), salah satu calon penumpang kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Andi, calon penumpang lain bernama Fiska mengatakan bahwa dirinya tetap mengantre karena tiket masuk yang digunakan sebelumnya belum terpotong.
Untuk menanggulangi kepadatan antrian, beberapa petugas loket Stasiun Tanah Abang menjual kartu Tiket Harian Berjaminan (THB) dengan harga normal sebesar Rp 13ribu.
"Ini kami lakukan untuk menghindari kerusuhan dari antrean yang panjang ini," kata salah satu petugas penjual tiket THB yang enggan menyebutkan namanya.
Selain itu, petugas keamanan juga terus melakukan pemberitahuan kepada para calon penumpang KRL bahwa mesin tiket masuk sudah bisa dipergunakan kembali.
Antrean serupa sebelumnya juga terpantau di Stasiun Juanda, Gambir, Jakarta Pusat.
Sejumlah penumpang mengaku kartu elektronik terusan miliknya tak bisa digunakan atau ngadat.
"Tadi saya sudah naik, pas
nge-tap enggak bisa. Katanya kadaluarsa, terus saya harus turun lagi dan benerin kartu saya ke loket," kata seorang penumpang Commuterline Iis kepada
CNNIndonesia.com di Stasiun Juanda, Jakarta.
Antran di depan loket karcis Stasiun Juanda sudah mengular sejak pukul 17.28 WIB. Mereka yang mengantre adalah calon penumpang yang hendak membenarkan kartu multitrip miliknya yang kini tak bisa lagi digunakan.
Tak hanya memperbaiki kartu, beberapa penumpang juga mengaku hendak membeli kartu harian berjamin yang disediakan pihak KCI.
Antrean di Stasiun Juanda juga terpantau terjadi di depan pintu tap karena banyak pengguna kereta yang masih belum tahu kalau tiket multitrip mereka bermasalah.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti mengatakan kerusakan atau kadaluarsa pada kartu multi trip milik pengguna memang dipastikan bisa terjadi.
KCI, kata Wiwik, tidak bisa menerapkan sistem gratis bagi konsumen kereta api komuter saat terjadi perbaikan sistem di stasiun-stasiun KRL Jabodetabek sejak Sabtu (21/7) lalu.
Solusinya, KCI memutuskan menggunakan tiket kertas untuk mengantisipasi antrean di loket masuk stasiun.
"Tidak bisa (gratis)," ujar Wiwik.
(wis/sur)