Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 110 warga dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur meminta Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan untuk ikut serta menyelesaikan persoalan bangsa. Anies pun mengaku siap menjalani amanatnya.
Perwakilan warga itu sendiri datang ke kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (24/7). Gubernur DKI kemudian meluangkan waktunya sebelum menghadiri acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Pemprov DKI di Ragunan.
Saat itu, warga meminta bahwa Anies agar "ikut serta dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, perwakilan warga Bukit Duri korban penggusuran H.A. Maru mengatakan pihaknya mempersilakan Anies Baswedan untuk menduduki posisi politik apapun.
"Kalau itu urusan politik ya, entah dia mau jadi Gubernur atau capres, ya itu terserah kepada dia. Tentunya kami mendukung apabila dia juga membantu warga Bukit Duri. Dengan bantuan itu ya kami akan simpati," kata dia, saat ditanyai CNNIndonesia.com pada Selasa (25/7).
 Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta (SEBAJA) berunjuk rasa meminta Anies Baswedan menyelesaikan masa jabatan Gubernur selama lima tahun, di depan Balai Kota, Jakarta, Senin, 23 Juli. CNN Indonesia/Safir Makki) |
Anies sendiri memiliki beberapa janji dengan warga Bukit Duri. Salah satu janji Anies adalah membangun kembali perumahan warga menjadi lebih rapi.
Kendati demikian, Maru menolak mengatakan janji Anies itu disebut sebagai kontrak politik. Warga Bukit Duri selalu membuka diskusi dengan siapapun pemimpin pemerintahan. Janji Anies dulu sebagai perwujudan bantuan kemanusiaan semata.
Hingga saat ini, warga Bukit Duri masih menunggu perwujudan kampung mereka kembali. Dia masih berharap, Anies bisa memberikan solusi pengadaan tanah yang mengganjal terealisasinya kampung susun khusus warga korban penggusuran Bukit Duri.
"Tapi nyatanya [janji] itu belum ada [yang teralisasi]. Mudah-mudahan pak Anies ini akan memberikan solusi yang terbaik untuk warga Bukit Duri," lanjut dia.
Sejauh ini, Anies disebut Maru telah membantu warga kampungnya untuk menjalankan bisnis penjualan kuliner di bekas kampung mereka. Bisnis tersebut telah membantu warga untuk mendapatkan pemasukan di akhir pekan demi memenuhi sewa kontrakan yang mahal.
Hingga saat ini, hanya 30 persen kepala keluarga korban penggusuran Bukit Duri pada 12 Januari 2016 dan 28 September 2016 yang menerima kompensasi Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur. Warga yang lain masih bertahan di Bukit Duri dengan menumpang pada tetangga, tinggal di musala atau mengontrak.
 Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno, 2017. ( CNN Indonesia/Safir Makki) |
Bukan Dahului TakdirAtas permintaan warga itu, Anies mengaku selama ini selalu berusaha untuk menjalankan berbagai amanat yang diberikan kepada dirinya. Salah satunya, amanat untuk memimpin Jakarta.
"Ketika di Jakarta saya juga tidak pernah membayangkan bakal ditugaskan menjadi calon gubernur, tapi ketika ada amanat diembankan, maka tunaikan amanat itu," tutur Anies di rumahnya, Selasa (24/7).
Anies juga menegaskan dirinya siap untuk menjalankan berbagai tugas yang memang diberikan kepada dirinya.
"Saya sampaikan bahwa saya selalu berusaha untuk siap menjalani apa saja," ujarnya.
Anies juga menyinggung soal kedatangan sejumlah massa di Balai Kota, belum lama ini, yang menyampaikan berbagai perubahan yang telah dialami warga selama dirinya memimpin Jakarta.
Menurut Anies, apa yang ia lakukan selama menjadi Gubernur merupakan takdir yang telah disiapkan Allah bagi dirinya.
 Warga Kampung Akuarium berunjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta, Senin, 23 Juli. ( CNN Indonesia/Safir Makki) |
"Kita jalani, ikhtiar kita, menunaikan takdir yang sudah disiapkan. Kita bukan mendahului takdir, ketika saya ditakdirkan menjadi calon Gubernur saya jalani semuanya," tuturnya.
Sementara itu, untuk proses politik ke depannya, Anies menyerahkannya kepada partai politik. Sebab, kata Anies, proses politik menjadi kewenangan dari para partai politik tersebut.
"Kalau sekarang terkait dengan proses politik, prosesnya ada di partai politik," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP Gerindra Muhammad Syafii menyebut empat nama calon Wakil Presiden untuk mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Mereka adalah Anies Baswedan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harumurti Yudhoyono (AHY).
Nama Anies sendiri masuk berbagai survei capres. Namun, angka elektabilitasnya kecil dibanding Jokowi dan Prabowo Subianto. Misalnya, survei LIPI mengungkapkan bahwa elektabilitas Anies di bawah 4,9 persen.
(arh/sur)