Ratusan Prajurit Kopassus Ikut Evakuasi Pendaki Rinjani

Martahan Sohuturon & Bintoro Agung | CNN Indonesia
Senin, 30 Jul 2018 16:49 WIB
Sebanyak 142 prajurit Kopassus akan membantu proses evakuasi wisatawan yang masih terjebak di Gunung Rinjani. Proses evakuasi itu dipusatkan di Sembalun, NTB.
Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, di Mako Cijantung, Jakarta, 2017. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI menerjunkan 142 prajurit Kopassus untuk membantu proses evakuasi korban yang masih terjebak di Gunung Rinjani. Proses evakuasi dipusatkan di Sembalun karena jalur pendakian lainnya sudah tertutup longsor.

Ratusan Kopassus itu terdiri dari Tim Pendaki Serbu, Tim Kesehatan, dan Tim Perhubungan. Pasukan ini diberangkatkan dengan menggunakan Pesawat C-130 Hercules A-1301, dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/7).

"Tadi pagi saya berangkatkan pasukan Kopassus untuk membantu wisatawan yang terjebak di Gunung Rinjani," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Markas Polda Metro Jaya, Senin (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung, dikutip dari rilis TNI, tim diberangkatkan melalui dua shorty atau tim kecil. Mereka membawa perlengkapan berupa radio dikcom RF, alat kesehatan, bahan makanan dan kendaraan.

"Kopassus diterjunkan agar mempercepat proses evakuasi masyarakat yang terjebak," imbuhnya.

Menurut Lodewyk, Kodam IX/Udayana juga telah menyiapkan 2 unit Helikopter untuk mendukung pergerakan pendaki serbu dari Kopassus, serta Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama untuk mencari jalan alternatif.

Wisatawan asing yang berhasil turun dari Gunung Rinjani saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).Wisatawan asing yang berhasil turun dari Gunung Rinjani saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Terpisah, Kasiops Basarnas Mataram Muhdar mengatakan proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani masih berlangsung dan dipusatkan ke satu titik, yakni Sembalun, Lombok, NTB. Sebab, jalur pendakian lainnya, Senaru, sudah tak bisa diakses karena tertutup longsor.

"Untuk semua wisatawan asing dan lokal, porter dan guide, diarahkan ke satu posko biar kita bisa data," kata Muhdar kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (30/7).

Petugas melaporkan masih ada sekitar ratusan pendaki di atas gunung semenjak gempa 6,4 SR mengguncang Lombok Timur pada Minggu (29/7).

Menurut data BNPB, setidaknya ada 689 pendaki masih terjebak di dua titik berbeda di Gunung Rinjani. Yakni, di KM 10 Jalur Sembalun dan di kawasan Batu Ceper.

Menurut Muhdar, satu-satunya kendala dalam proses evakuasi di Rinjani adalah gempa susulan yang masih sering terjadi. Akibat guncangan susulan itu, akses jalur ke atas gunung masih tertimbun material longsoran.

"Semua jalur ditutup oleh longsoran makanya yang jadi kendala ketika ada guncangan susulan ini pas kita mau akses ke atas takut longsor lagi," ujar dia.

Para pendaki Rinjani.Para pendaki Rinjani. (Istockphoto/Funky-data)
Dari sekian banyak pendaki yang sudah dievakuasi, Muhdar menilai mereka pada umumnya dalam kondisi sehat. Hal itu dipertegas dari pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan di sana.

Hanya saja, ada beberapa pendaki yang panik akibat guncangan gempa yang mereka rasakan di atas gunung.

Muhdar menjelaskan saat ini tim evakuasi pendaki Rinjani mencapai 110 orang. Tim itu terdiri dari gabungan anggota Taman Nasional Rinjani, Basarnas, Brimob, TNI, Polres, relawan, dan warga setempat.

"Saat ini tidak ada pendaki yang diperbolehkan naik," imbuhnya.

Sejak gempa pertama berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok Timur Minggu (29/7), BMKG mencatat sudah terjadi sebanyak 228 kali gempa susulan hingga pagi hari ini. Adapun jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 17 orang. (arh/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER