Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan visi-misi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2019-2024 harus berorientasi pada kepentingan rakyat. Hal tersebut disampaikan SBY usai bertemu empat mata dengan Prabowo.
"Oleh karena itu visi-misi yang akan dibangun tim Pak Prabowo berorientasi kepada itu semua (kepentingan rakyat). Menurut saya kalau oreintasi itu, itu yang menjadi harapan rakayat," kata SBY di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7).
SBY melakukan pembicaraan empat mata dengan Prabowo sekitar dua jam. Bersama Prabowo, ia mengidentifikasi permasalahan rakyat selama ini, khususnya golongan tak mampu dan miskin yang jumlahnya mencapai 100 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut SBY, dirinya dan Prabowo sepakat bahwa persoalan dan kesulitan yang dihadapi rakyat kecil itu menjadi prioritas perjuangan pemimpin dan pemerintahan yang akan datang.
"Jadi kalau mereka mengalami kesulitan, sulit mendapatkan pekerjaan, pendapatan pas-pasan, daya beli lemah akibat harga naik dan terus naik. Maka itulah APBN kita, kebijakan fiskal kita, alokasi sumber daya kita harus diutamakan untuk mengatasi kesulitan rakyatitu," ujarnya.
SBY menyatakan tak sembarangan bicara soal kesulitan yang dialami rakyat kecil. Menurutnya hal itu berdasarkan hasil survei berbagai lembaga tentang kesulitan yang dialami rakyat kecil selama ini.
"Itulah yang kami lihat semua lembaga survei. Kemudian kami (dengan Prabowo) sering bertemu rakyat. Mendengar suara 'grassroots' (akar rumput), ternyata sama," tuturnya.
Meskipun demikian, SBY turut mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kehidupan dan demokrasi dalam kepemimpinan yang akan datang. Ia juga meminta agar hukum ditegakan secara adil, termasuk pemberantasan korupsi yang tidak terbang pilih.
Presiden keenam RI itu juga berpesan agar pemerintah yang akan datang meningkatkan kemampuan pertahanan agar kedaulatan NKRI bisa dilindungi dan berperan aktif dalam hubungan internasional, salah satunya dalam forum G-20.
"Namun dari semuanya itu yang kita utamakan rakyat dulu, bukan yang serba benda atau material. Tapi manusianya," ujarnya.
(pmg)