Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai banyak pihak memandang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara keliru. Menurutnya, PKS selama ini menghormati demokrasi yang diterapkan di Indonesia.
SBY mengutarakan hal tersebut usai bertemu dengan sejumlah pejabat teras PKS di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin malam (30/7).
"Banyak yang salah persepsi dengan PKS. PKS ini partai Islam tapi amanah menghormati demokrasi," kata SBY.
SBY mengatakan paham serta kerja politik yang dilakukan PKS sebagai partai politik sesuai dengan sistem yang berlaku di Indonesia. Menurutnya tidak ada yang salah dan bertabrakan dengan sistem yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu kami dulu bersama-sama," ucap SBY.
SBY mengenang 10 tahun menjadi presiden pada 2004-2014 silam. Kala itu, kata SBY, selama dua periode Demokrat berkoalisi dengan PKS. SBY mengatakan Demokrat dan PKS bekerja sama di dalam pemerintahan dan parlemen.
"Kami malam ini bernostalgia karena 10 tahun kami bersama-sama dalam pemerintahan," ucap SBY.
SBY kemudian menceritakan saat Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri menjadi menteri sosial. Kala itu, lanjutnya, Salim memberikan bantuan sosial kepada masyarakat tanpa membatasi suatu apapun.
Semua yang membutuhkan diberikan bantuan sosial. Tidak ada pertimbangan yang didasarkan atas agama, ras, etnis, suku tertentu. SBY mengatakan bakal tetap melakukan hal yang sama bersama PKS jika memenangkan Pilpres 2019 mendatang.
"Insya Allah jika ditakdirkan bersama, maka semangat keindonesiaan dan kebinekaan terus kami jaga," kata SBY.
"Kerakyatan, keumatan dan kebangsaan harus kita baca dengan satu nafas," lanjutnya.
(pmg)